SlideShare a Scribd company logo
TEORI MEDAN
KURT LEWIN
Nawang Setyoningrum, M.Psi
BIOGRAFI
Kurt Lewin di lahirkan di Mogilno, Prusia pada 9 September 1890 dan
memiliki tiga bersaudara. Pada tahun 1905, keluarganya pindah ke Berlin agar
Kurt dan saudara-saudaranya mendapatkan Pendidikan yang lebih baik. Saat
kuliah di Universitas Freiburg, ia mengambil jurusan farmasi, namun kemudian
ia pindah ke jurusan biologi di Universitas Munich.
Pada tahun 1911 minatnya berubah ke filsafat sehingga ia banyak
mengambil mata kuliah psikologi pada tahun tersebut. Disertasi doktoralnya
mengambil topik terkait asosiasi, kemauan dan niat. Kurt juga bergabung
dengan institusi Psikologi Universitas Berlin dimana ia mengajar dan
memberikan seminar ttg filsafat & psikologi.
Pada tahun 1940 Kurt emigrasi ke Amerika dan menjadi warga negara
Amerika Serikat. Ia meninggal karena serang jantung di Newtonville,
Massachusers, Amerika pada tahun 1947
PANDANGAN TEORI
Ilmu fisika & kimia mempengaruhi psikologi dengan memberi cara
berfikir baru mengenai objek, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana
mempelajarinya. Teori medan dalam fisika itu menunjukkan fenomena
listrik/magnet, dan grafitasi mempengaruhi medan disekitarnya.
Konsep pengaruh medan ini diadopsi kedalam psikologi menjadi
Psikologi Gestalt. Fokus teori Gestalt adalah konsep-konsep persepsi,
berfikir, dan belajar. Adopsi teori medan dalam psikologi kepribadian
dilakukan oleh Kurt Lewin.
PANDANGAN TEORI
Memakai asumsi Gestalt, Lewin mendasarkan pengembangan teorinya
berdasarkan 3 asumsi, yaitu :
 Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rincian jiwa)
tetapi saling hubung, pola atau konfigurasi.
Beberapa saling hubung menjadi dasar dari saling hubung yang lain,
sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak
menuju gestalt.
 Psikologi seharusnya difahami dalam bentuk teori medan (field theory),
di mana “field” adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling
hubungan antara bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. Unsur Pembentukan Kepribadian
Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada
dalam lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu.
Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan
ruang lingkup disebut tipologi.
Fokusnya adalah saling berhubungan antara segala sesuatu di
dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan
antara bagian dengan keseluruhan, lebih dari sekedar ukuran dan
bentuk.
Berikut diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi Lewin
STRUKTUR KEPRIBADIAN
1. Unsur Pembentukan Kepribadian
Diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi
STRUKTUR KEPRIBADIAN
2. Ruang Hidup (Life Space)
Ruang hidup : Keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu
saat yang mempengaruhi/menentukan tingkahlaku.
Ruang hidup merupakan potret sesaat yang terus menerus
berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri dalam
lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan, tujuan-
tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai
masa depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya.
Ruang hidup merupakan gabungan antara daerah pribadi dan
daerah lingkungan psikologis, yg bs dirumuskan :
Rh = (P+E) Rh : Ruang hidup
P : Daerah pribadi
E :Daerah lingkungan psikologis
RUANG HIDUP
a. Daerah Pribadi
 Daerah persepsi motorik : Menjadi daerah yang menghubungkan
pribadi dalam dengan lingkungan psikologis. Pribadi dalam
mempengaruhi tingkahlaku melalui fungsi motorik, sebaliknya
lingkungan psikologis mempengaruhi pribadi dalam melalui proses
persepsi
Daerah
Pribadi
Daerah persepsi motorik
Daerah pribadi dalam
Sel
RUANG HIDUP
a. Daerah Pribadi
Daerah pribadi dalam : Berisi aspek-aspek motivasional. Aspek-aspek
motivasional di dalam pribadi dalam, digambarkan dalam pecahan-
pecahan daerah, disebut sel.
Sel : Terdapat 2 sel (Sel Perifer & Sel Sentral)
Sel Perifer, berisi batin yang mudah dipengaruhi dan dinyatakan keluar
Sel Sentral, berisi isi batin yang tersembunyi dan dirahasiakan
RUANG HIDUP
b. Daerah Lingkup Psikologi
Adalah daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran daerah pribadi.
Seperti daerah pribadi dalam, daerah lingkungan psikologi dibagi-bagi
dalam pecahan-pecahan disebut region.
 Region : Tempat semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan
kemudian mempengaruhi atau “menyibukkan” fungsi kognitif manusia.
Bondaris : Semua garis yg tertera pd diagram disebut bondaris. Unsur-
unsur struktur kepribadian yg dibatasi bondaris bisa saling berinteraksi
(gambar dengan garis bondaris tipis) atau saling independent (garis
tebal).
RUANG HIDUP
c. Lingkungan Non-Psikologi
Lingkungan non psikologis luasnya tidak terhingga dan tidak memiliki
bondaris (pada gambar dibatasi persegi empat)
Lingkungan non psikologi : Apa saja yang ada tetapi tidak menjadi
stimulus bagi diri seseorang, bisa berupa benda/objek, fakta-fakta atau situasi
sosial.
Catatan :
• Fakta yg berada di dalam daerah pribadi dalam : Kebutuhan
• Fakta yg berada di dalam lingkungan psikologis : Objek
• Peristiwa : Saling berinteraksi antara keduanya
DINAMIKA KEPRIBADIAN
1. Enerji, Tegangan & Kebutuhan
Enerji : Menurut Lewin manusia adalah sistem energi yang kompleks.
Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region.
Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bisa terjadi antar
region di sistem lingkungan psikologis.
Tegangan : Tegangan ada 2 yaitu tegangan yg cenderung menjadi
seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris sistem yg
mewadahinya.
Kebutuhan : Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup kondisi fisiologis
seperti lapar, haus, atau seks dll. Atau dalam pengertian motif,
keinginan dan dorongan. Menurut Lewin terdapat kebutuhan lain yaitu
kebutuhan semu (Kebutuhan lapar dengan makan nasi, mendengarkan
konser piano, menari atau memelihara ikan hias)
DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. Tindakan (Action)
Dibutuhkan 2 konsep yakni valensi & vektor untuk menghubungan
motivasi di pribadi dalam dengan tindakan yg bertujuan di daerah
lingkungan psikologis.
 Valensi adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi.
Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi,
tetapi region valensi negative meningkatkan tegangan pribadi (rasa
takut). Con: Bagi orang yang lapar region yg berisi makanan
mempunyai valensi positif. Sebaliknya orang yg takut dengan
anjing, region berisi anjing mempunyai valensi negatif, karna region
itu justru dapat meningkatkan tegangan (rasa takut).
DINAMIKA KEPRIBADIAN
2. Tindakan (Action)
Vektor merupakan kekuatan psikologis seseorang, cenderung
membuatnya bergerak ke arah tertentu. Con : Ketika region yg
berisikan valensi negatif (berisi anjing yg menakutkan), vektor lain yg
mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing.
Lokomosi, lingkaran pribadi dapat dipindah dari satu tempat ketempat
lain didalam daerah lingkungan psikologis. Perpindahan lingkaran
pribadi disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi dapat berupa gerak
fisik, atau perubahan fokus perhatian.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
3. Peristiwa (Event)
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau
aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event.
Peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau lebih fakta
baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan psikologis.
Komunikasi (hub antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi)
adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan 2 fakta atau lebih.
Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya peristiwa :
keterhubungan (relatedness), kenyataan (concretnesss) dan kekinian
(contemporary)
DINAMIKA KEPRIBADIAN
4. Konflik
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin
mendefiniskan konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima
kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan.
Terdapar 3 macam konflik yaitu:
Konflik Tipe 1 Konflik Tipe 2 Konflik Tipe 3
KONFLIK
Konflik tipe 1
Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan
berlawanan yang mengenai individu. Ada tiga macam konflik tipe 1, yaitu :
 Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yg
berlawanan. Misal : Orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-
sama disenanginya.
 Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yg
berlawanan. Misal : Orang dihadapkan pada dua pilihan yg sama-sama
tidak disenanginya.
 Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat
muncul dari satu tujuan. Misal : Orang dihadapkan pada pilihan sekaligus
mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenangi.
KONFLIK
Konflik Tipe 2 & Tipe 3
Konflik Tipe 2 : Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua
kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi
diam, terpukau atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan
kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan.
Konflik Tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan penghambat,
sehingga konflik menjadi terbuka. Ditandai sikap kemarahan, agresi,
pemberontakan, atau sebaliknya peyerahan diri yg neurotik. Con: Anak
yg dilarang makan permen oleh ortunya, berusaha memberontak
mengalahkan aturan orang tua.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
5. Tingkat Realita
Konsep realita dari Lewin mengemukakan: Realita berisi lokomosi
aktual, dan tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita
adalah suatu kontinum, dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita.
Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita yg berbeda-beda.
Misal : Orang ingin menerima tawaran bekerja ditempat lain yg
lebih prospektif (realistis), ditempat yg baru dia mengharapkan dapat
mempunyai teman baru yg lebih bersahabat dibanding dengan teman-
temannya sekarang (krng realistis), dia juga melamun mengenai menjadi
presiden direktur di tempat baru (tdk realistis).
DINAMIKA KEPRIBADIAN
6. Mempertahankan Keseimbangan
Ketika bondaris tidak dapat lagi menahan tekanan dari daerah
pribadi dalam, mereka mungkin meledakan enerji ke daerah motor yg
akan menghasilkan tingkahlaku agitative, seperti tantrum atau kekerasan
yg eksplosif.
Jika bondaris antara daerah pribadi dengan daerah motorik cukup
permeable (dapat ditembus), tegangan mungkin dapat disalurkan sedikit
demi sedikit, dalam kegiatan yang tidak berhenti.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan
kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu
banyak membantu memahami perkembangan psikologis.
Konsep-konsep seperti diferensiasi, organisasi, dan integrase lebih
berguna dalam menggambarkan perubahan tingkahlaku.
Perubahan
Tingkahlaku
Diferensiasi &
Integrasi
Regresi
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
1. Perubahan Tingkahlaku
Menurut Lewin, sejumlah perubahan tingkahlaku yang paling
penting terjadi dalam perkembangan manusia. Variasi aktivitas, emosi,
kebutuhan, hubungan sosial, dan sebagainya semakin banyak ketika
orang menjadi semakin tambah usia (variasi itu mungkin akan menurun
pada usia udzur).
Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir, hirarkis, realistis dan
efektif.
PERUBAHAN TINGKAHLAKU
 Organisasi : Con, anak-anak dapat mempertahankan hubnya dengan bbrp
temanya waktu itu, semakin dewasa mereka akan berinteraksi dengan
semakin banyak org dalam berbagai kelompok. Dibutuhkan suatu ketrampilan
bagaimana ia berhub dengan kelompok yg berbeda.
 Hirarkis : Semakin bertambahnya usia, tingkahlaku memiliki tujuan yg
kompleks. Con, anak bermain memiliki kepuasan dlm bermainnya. Tetapi
ketika dewasa permainan itu untuk memperoleh kepuasan dgn bersaing dan
mencapai tujuan.
 Realistis : Sesudah kemasakan dicapai, kemampuan kita untuk membedakan
realitas dengan fantasi meningkat.
 Efektif : Kemasakan juga membuat tingkahlaku menjadi semakin “ekonomis”.
Orang berusaha untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha yang
minimal.
PEKEMBANGAN KEPRIBADIAN
2. Diferensiasi & Intergrasi
Diferensiasi : Peningkatan jumlah bagian-bagian dr keseluruhan.
Ketika bertambahnya usai jumlah sel pribadi dalam & region lingkungan
psikologis meningkat. Con : Pada anak hanya dapat melihat ibu ada/tdk
ada disini. Semakin dewasa mereka memahami bahwa ibu tidak ada
dirumah sampai sore, karena dia kerja lembur hari ini, atau ibu sedang
mampir kerumah teman dll.
Integrasi : Ketika daerah pribadi dalam dan lingkungan psikologis
semakin terdeferensiasi maka menghasilkan tingkahlaku integrasi. Con:
Pada bayi bermain boneka dengan dipukul-pukul. Tetapi pd anak yg
semakin dewasa boneka diajak bermain peran dengan digendong diberi
makan dll.
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
3. Regresi
Perkembangan bisa bergerak mundur. terdapat 2 macam
perkembangan mundur yaitu:
Retrogresi : Kembali kebentuk tingkahlaku lbh awal dalam sejarah
kehidupan manusia.
Regresi : Kembali kebentuk tingkahlaku primitive, tdk peduli apakah
individu pernah melakukan hal itu. Misal, ekspresi regresi ketika orang
dewasa menyatakan kegembiraannya dengan meloncat-loncat (seperti
anak kecil). Kalau memang sejarahnya, org itu pada masa anak-anak
menyatakan kegembiraan hatinya dengan meloncat-loncat, respon itu
disebut retrogresi.
APLIKASI
Psikologi Sosial
Teori Lewin yang semula dimaksudkan sebagai teori kepribadian,
ternyata justru berkembang di ranah psikologi sosial.
Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal
teori kepribadiannya. Pendukung setianya banyak mengembangkan
dalam penelitian ttg proses-proses kelompok, dinamika kelompok dan
ketegangan antar ras.
TERIMAKASIH,,,
CATATAN
◦ Gestalt : Menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian suatu komponen-
komponen yang memiliki hubungan, pola dan juga kemiripan yang bersatu menjadi
satu kesatuan.

More Related Content

PPT
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
PPTX
ALBERT BANDURA
PPTX
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPTX
Gordon Allport
PPTX
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
PPT
Tokoh Aliran Fungsionalisme
PPTX
Ppt carl rogers
PPTX
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM
Pertemuan ke-13 GeoRge A Kelly
ALBERT BANDURA
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
Gordon Allport
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Tokoh Aliran Fungsionalisme
Ppt carl rogers
PPT PSIKOANALITIK HUMANISTIK - ERICH FROMM

What's hot (20)

PPTX
Teori Medan
PPTX
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
PPT
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
PDF
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
PPTX
Teori kepribadian Carl R. Rogers
PPTX
Neo psikoanalisa
PPTX
Dollard&miller
PPTX
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI KURT LEWIN
PPTX
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
PPTX
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
PPTX
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
PPT
Ppt melani klien
PDF
Personologi-Henry Murray.pdf
PPTX
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
PPTX
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
PDF
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
PPTX
Psikoanalisa
PPT
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
PPT
Neo psikoanalisis horney
PPTX
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
Teori Medan
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
PSIKOLOGI SOSIAL - Persepsi Sosial
Stimulus Respon (John dollard & Miller).pdf
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Neo psikoanalisa
Dollard&miller
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TEORI KURT LEWIN
Sikap dan Perilaku (Psikologi Sosial)
Psikoanalisis sigmund freud-psikologi kepribadian
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Ppt melani klien
Personologi-Henry Murray.pdf
Kognisi sosial dalam psikologi sosial
Teori Kepribadian Eksistensial Rollo May.pptx
Teori karen horney ( Psikologi Kepribadian)
Psikoanalisa
Dinamika Kepribadian Sigmund Freud
Neo psikoanalisis horney
SEJARAH ALIRAN PSIKOLOGI PSIKOANALISA
Ad

Similar to Teori Medan- Kurt Lewin.pdf (15)

PPTX
Tugas Psikologi Klinis Universitas Tamaama
DOC
Makalah psikologi kepribadian
DOCX
Kurt lewin
PPTX
PPTX
Teori medan 2013
PPT
PSIKOLOGI UMUM UNTUK REMAJA, DEWASA, DAN ORANG TUA
PPT
Teori kepribadian pengantar
PPTX
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
PPTX
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
PPTX
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
DOCX
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
PDF
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
PPS
Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
PPT
Psikologi Kognitif
PPTX
Kesmen F.Psikologis.pptx
Tugas Psikologi Klinis Universitas Tamaama
Makalah psikologi kepribadian
Kurt lewin
Teori medan 2013
PSIKOLOGI UMUM UNTUK REMAJA, DEWASA, DAN ORANG TUA
Teori kepribadian pengantar
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
fungsionalisme dan Strukturalisme.pptx
TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
tugas kelompok 4 psikososial (UMB MENTENG)
Terpusat pada pribadi- Carl Rogers.pdf
Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Psikologi Kognitif
Kesmen F.Psikologis.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PPTX
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
PDF
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
materi pencegahan perkawinan usia anak.pptx
PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
PDF
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
materi pencegahan perkawinan usia anak.pptx
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025

Teori Medan- Kurt Lewin.pdf

  • 1. TEORI MEDAN KURT LEWIN Nawang Setyoningrum, M.Psi
  • 2. BIOGRAFI Kurt Lewin di lahirkan di Mogilno, Prusia pada 9 September 1890 dan memiliki tiga bersaudara. Pada tahun 1905, keluarganya pindah ke Berlin agar Kurt dan saudara-saudaranya mendapatkan Pendidikan yang lebih baik. Saat kuliah di Universitas Freiburg, ia mengambil jurusan farmasi, namun kemudian ia pindah ke jurusan biologi di Universitas Munich. Pada tahun 1911 minatnya berubah ke filsafat sehingga ia banyak mengambil mata kuliah psikologi pada tahun tersebut. Disertasi doktoralnya mengambil topik terkait asosiasi, kemauan dan niat. Kurt juga bergabung dengan institusi Psikologi Universitas Berlin dimana ia mengajar dan memberikan seminar ttg filsafat & psikologi. Pada tahun 1940 Kurt emigrasi ke Amerika dan menjadi warga negara Amerika Serikat. Ia meninggal karena serang jantung di Newtonville, Massachusers, Amerika pada tahun 1947
  • 3. PANDANGAN TEORI Ilmu fisika & kimia mempengaruhi psikologi dengan memberi cara berfikir baru mengenai objek, apa yang harus dipelajari, dan bagaimana mempelajarinya. Teori medan dalam fisika itu menunjukkan fenomena listrik/magnet, dan grafitasi mempengaruhi medan disekitarnya. Konsep pengaruh medan ini diadopsi kedalam psikologi menjadi Psikologi Gestalt. Fokus teori Gestalt adalah konsep-konsep persepsi, berfikir, dan belajar. Adopsi teori medan dalam psikologi kepribadian dilakukan oleh Kurt Lewin.
  • 4. PANDANGAN TEORI Memakai asumsi Gestalt, Lewin mendasarkan pengembangan teorinya berdasarkan 3 asumsi, yaitu :  Dasar pemahaman psikologi bukan elemen (gambaran rincian jiwa) tetapi saling hubung, pola atau konfigurasi. Beberapa saling hubung menjadi dasar dari saling hubung yang lain, sehingga dapat dideskripsikan kecenderungan kepribadian bergerak menuju gestalt.  Psikologi seharusnya difahami dalam bentuk teori medan (field theory), di mana “field” adalah sistem pengaturan diri yang ditentukan oleh saling hubungan antara bagian-bagian dari unsur yang mendukung sistem itu.
  • 5. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Unsur Pembentukan Kepribadian Lewin menggambarkan manusia sebagai pribadi yang berada dalam lingkungan psikologis, dengan pola hubungan dasar tertentu. Pendekatan matematis yang dipakai Lewin untuk menggambarkan ruang lingkup disebut tipologi. Fokusnya adalah saling berhubungan antara segala sesuatu di dalam jiwa manusia, hubungan antara bagian dengan bagian dan antara bagian dengan keseluruhan, lebih dari sekedar ukuran dan bentuk. Berikut diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi Lewin
  • 6. STRUKTUR KEPRIBADIAN 1. Unsur Pembentukan Kepribadian Diagram Ruang Hidup & Daerah Pribadi
  • 7. STRUKTUR KEPRIBADIAN 2. Ruang Hidup (Life Space) Ruang hidup : Keseluruhan kumpulan fakta, yang ada pada suatu saat yang mempengaruhi/menentukan tingkahlaku. Ruang hidup merupakan potret sesaat yang terus menerus berubah, mencakup persepsi orang tentang dirinya sendiri dalam lingkungan fisik dan sosialnya saat itu, keinginan, kemauan, tujuan- tujuan, ingatan tentang peristiwa masa lalu, imajinasinya mengenai masa depan, perasaan-perasaannya, dan sebagainya. Ruang hidup merupakan gabungan antara daerah pribadi dan daerah lingkungan psikologis, yg bs dirumuskan : Rh = (P+E) Rh : Ruang hidup P : Daerah pribadi E :Daerah lingkungan psikologis
  • 8. RUANG HIDUP a. Daerah Pribadi  Daerah persepsi motorik : Menjadi daerah yang menghubungkan pribadi dalam dengan lingkungan psikologis. Pribadi dalam mempengaruhi tingkahlaku melalui fungsi motorik, sebaliknya lingkungan psikologis mempengaruhi pribadi dalam melalui proses persepsi Daerah Pribadi Daerah persepsi motorik Daerah pribadi dalam Sel
  • 9. RUANG HIDUP a. Daerah Pribadi Daerah pribadi dalam : Berisi aspek-aspek motivasional. Aspek-aspek motivasional di dalam pribadi dalam, digambarkan dalam pecahan- pecahan daerah, disebut sel. Sel : Terdapat 2 sel (Sel Perifer & Sel Sentral) Sel Perifer, berisi batin yang mudah dipengaruhi dan dinyatakan keluar Sel Sentral, berisi isi batin yang tersembunyi dan dirahasiakan
  • 10. RUANG HIDUP b. Daerah Lingkup Psikologi Adalah daerah di dalam elips tetapi diluar lingkaran daerah pribadi. Seperti daerah pribadi dalam, daerah lingkungan psikologi dibagi-bagi dalam pecahan-pecahan disebut region.  Region : Tempat semua stimulus yang ditangkap oleh persepsi dan kemudian mempengaruhi atau “menyibukkan” fungsi kognitif manusia. Bondaris : Semua garis yg tertera pd diagram disebut bondaris. Unsur- unsur struktur kepribadian yg dibatasi bondaris bisa saling berinteraksi (gambar dengan garis bondaris tipis) atau saling independent (garis tebal).
  • 11. RUANG HIDUP c. Lingkungan Non-Psikologi Lingkungan non psikologis luasnya tidak terhingga dan tidak memiliki bondaris (pada gambar dibatasi persegi empat) Lingkungan non psikologi : Apa saja yang ada tetapi tidak menjadi stimulus bagi diri seseorang, bisa berupa benda/objek, fakta-fakta atau situasi sosial. Catatan : • Fakta yg berada di dalam daerah pribadi dalam : Kebutuhan • Fakta yg berada di dalam lingkungan psikologis : Objek • Peristiwa : Saling berinteraksi antara keduanya
  • 12. DINAMIKA KEPRIBADIAN 1. Enerji, Tegangan & Kebutuhan Enerji : Menurut Lewin manusia adalah sistem energi yang kompleks. Energi muncul dari perbedaan tegangan antar sel atau antar region. Tetapi ketidakseimbangan dalam tegangan juga bisa terjadi antar region di sistem lingkungan psikologis. Tegangan : Tegangan ada 2 yaitu tegangan yg cenderung menjadi seimbang dan cenderung untuk menekan bondaris sistem yg mewadahinya. Kebutuhan : Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup kondisi fisiologis seperti lapar, haus, atau seks dll. Atau dalam pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin terdapat kebutuhan lain yaitu kebutuhan semu (Kebutuhan lapar dengan makan nasi, mendengarkan konser piano, menari atau memelihara ikan hias)
  • 13. DINAMIKA KEPRIBADIAN 2. Tindakan (Action) Dibutuhkan 2 konsep yakni valensi & vektor untuk menghubungan motivasi di pribadi dalam dengan tindakan yg bertujuan di daerah lingkungan psikologis.  Valensi adalah nilai region dari lingkungan psikologis bagi pribadi. Region dengan valensi positif dapat mengurangi tegangan pribadi, tetapi region valensi negative meningkatkan tegangan pribadi (rasa takut). Con: Bagi orang yang lapar region yg berisi makanan mempunyai valensi positif. Sebaliknya orang yg takut dengan anjing, region berisi anjing mempunyai valensi negatif, karna region itu justru dapat meningkatkan tegangan (rasa takut).
  • 14. DINAMIKA KEPRIBADIAN 2. Tindakan (Action) Vektor merupakan kekuatan psikologis seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Con : Ketika region yg berisikan valensi negatif (berisi anjing yg menakutkan), vektor lain yg mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi region anjing. Lokomosi, lingkaran pribadi dapat dipindah dari satu tempat ketempat lain didalam daerah lingkungan psikologis. Perpindahan lingkaran pribadi disebut lokomosi (locomotion). Lokomosi dapat berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian.
  • 15. DINAMIKA KEPRIBADIAN 3. Peristiwa (Event) Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Peristiwa (event) adalah hasil interaksi antara dua atau lebih fakta baik di daerah pribadi maupun di daerah lingkungan psikologis. Komunikasi (hub antar sel atau region) dan lokomosi (gerak pribadi) adalah peristiwa, karena keduanya melibatkan 2 fakta atau lebih. Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya peristiwa : keterhubungan (relatedness), kenyataan (concretnesss) dan kekinian (contemporary)
  • 16. DINAMIKA KEPRIBADIAN 4. Konflik Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefiniskan konflik sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Terdapar 3 macam konflik yaitu: Konflik Tipe 1 Konflik Tipe 2 Konflik Tipe 3
  • 17. KONFLIK Konflik tipe 1 Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawanan yang mengenai individu. Ada tiga macam konflik tipe 1, yaitu :  Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yg berlawanan. Misal : Orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama- sama disenanginya.  Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yg berlawanan. Misal : Orang dihadapkan pada dua pilihan yg sama-sama tidak disenanginya.  Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan. Misal : Orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenangi.
  • 18. KONFLIK Konflik Tipe 2 & Tipe 3 Konflik Tipe 2 : Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpukau atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan. Konflik Tipe 3 : Orang berusaha mengatasi kekuatan penghambat, sehingga konflik menjadi terbuka. Ditandai sikap kemarahan, agresi, pemberontakan, atau sebaliknya peyerahan diri yg neurotik. Con: Anak yg dilarang makan permen oleh ortunya, berusaha memberontak mengalahkan aturan orang tua.
  • 19. DINAMIKA KEPRIBADIAN 5. Tingkat Realita Konsep realita dari Lewin mengemukakan: Realita berisi lokomosi aktual, dan tak realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum, dari ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak realita yg berbeda-beda. Misal : Orang ingin menerima tawaran bekerja ditempat lain yg lebih prospektif (realistis), ditempat yg baru dia mengharapkan dapat mempunyai teman baru yg lebih bersahabat dibanding dengan teman- temannya sekarang (krng realistis), dia juga melamun mengenai menjadi presiden direktur di tempat baru (tdk realistis).
  • 20. DINAMIKA KEPRIBADIAN 6. Mempertahankan Keseimbangan Ketika bondaris tidak dapat lagi menahan tekanan dari daerah pribadi dalam, mereka mungkin meledakan enerji ke daerah motor yg akan menghasilkan tingkahlaku agitative, seperti tantrum atau kekerasan yg eksplosif. Jika bondaris antara daerah pribadi dengan daerah motorik cukup permeable (dapat ditembus), tegangan mungkin dapat disalurkan sedikit demi sedikit, dalam kegiatan yang tidak berhenti.
  • 21. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN Perkembangan bagi Lewin adalah sesuatu yang kongkrit dan kontinyu, usia dan tahapan perkembangan dianggapnya tidak terlalu banyak membantu memahami perkembangan psikologis. Konsep-konsep seperti diferensiasi, organisasi, dan integrase lebih berguna dalam menggambarkan perubahan tingkahlaku. Perubahan Tingkahlaku Diferensiasi & Integrasi Regresi
  • 22. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. Perubahan Tingkahlaku Menurut Lewin, sejumlah perubahan tingkahlaku yang paling penting terjadi dalam perkembangan manusia. Variasi aktivitas, emosi, kebutuhan, hubungan sosial, dan sebagainya semakin banyak ketika orang menjadi semakin tambah usia (variasi itu mungkin akan menurun pada usia udzur). Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir, hirarkis, realistis dan efektif.
  • 23. PERUBAHAN TINGKAHLAKU  Organisasi : Con, anak-anak dapat mempertahankan hubnya dengan bbrp temanya waktu itu, semakin dewasa mereka akan berinteraksi dengan semakin banyak org dalam berbagai kelompok. Dibutuhkan suatu ketrampilan bagaimana ia berhub dengan kelompok yg berbeda.  Hirarkis : Semakin bertambahnya usia, tingkahlaku memiliki tujuan yg kompleks. Con, anak bermain memiliki kepuasan dlm bermainnya. Tetapi ketika dewasa permainan itu untuk memperoleh kepuasan dgn bersaing dan mencapai tujuan.  Realistis : Sesudah kemasakan dicapai, kemampuan kita untuk membedakan realitas dengan fantasi meningkat.  Efektif : Kemasakan juga membuat tingkahlaku menjadi semakin “ekonomis”. Orang berusaha untuk memperoleh hasil maksimal dengan usaha yang minimal.
  • 24. PEKEMBANGAN KEPRIBADIAN 2. Diferensiasi & Intergrasi Diferensiasi : Peningkatan jumlah bagian-bagian dr keseluruhan. Ketika bertambahnya usai jumlah sel pribadi dalam & region lingkungan psikologis meningkat. Con : Pada anak hanya dapat melihat ibu ada/tdk ada disini. Semakin dewasa mereka memahami bahwa ibu tidak ada dirumah sampai sore, karena dia kerja lembur hari ini, atau ibu sedang mampir kerumah teman dll. Integrasi : Ketika daerah pribadi dalam dan lingkungan psikologis semakin terdeferensiasi maka menghasilkan tingkahlaku integrasi. Con: Pada bayi bermain boneka dengan dipukul-pukul. Tetapi pd anak yg semakin dewasa boneka diajak bermain peran dengan digendong diberi makan dll.
  • 25. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 3. Regresi Perkembangan bisa bergerak mundur. terdapat 2 macam perkembangan mundur yaitu: Retrogresi : Kembali kebentuk tingkahlaku lbh awal dalam sejarah kehidupan manusia. Regresi : Kembali kebentuk tingkahlaku primitive, tdk peduli apakah individu pernah melakukan hal itu. Misal, ekspresi regresi ketika orang dewasa menyatakan kegembiraannya dengan meloncat-loncat (seperti anak kecil). Kalau memang sejarahnya, org itu pada masa anak-anak menyatakan kegembiraan hatinya dengan meloncat-loncat, respon itu disebut retrogresi.
  • 26. APLIKASI Psikologi Sosial Teori Lewin yang semula dimaksudkan sebagai teori kepribadian, ternyata justru berkembang di ranah psikologi sosial. Sejak kematian Lewin, tidak ada kemajuan yang berarti dalam hal teori kepribadiannya. Pendukung setianya banyak mengembangkan dalam penelitian ttg proses-proses kelompok, dinamika kelompok dan ketegangan antar ras.
  • 28. CATATAN ◦ Gestalt : Menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian suatu komponen- komponen yang memiliki hubungan, pola dan juga kemiripan yang bersatu menjadi satu kesatuan.