3. Tujuan dan Pengantar Advokasi dan Birokrasi
Mendeskripsikan peran advokasi mahasiswa
Menganalisis interaksi mahasiswa dan birokrasi kampus
Mengidentifikasi tantangan dan hambatan
Merumuskan strategi advokasi
ADVOKASI MAHASISWA
Upaya sistematis memperjuangkan hak mahasiswa
BIROKRASI MAHASISWA
Struktur formal BEM, DPM, HMJ, dan Sistem Kampus
4. Relasi
Advokasi merupakan upaya aktif
mahasiswa untuk memperjuangkan
kepentingannya saat menghadapi masalah
atau kebijakan yang merugikan
Birokrasi mahasiswa adalah sistem formal
yang mengatur hubungan antara
mahasiswa dan pihak kampus.
Advokasi memerlukan birokrasi agar
aspirasi dapat diterima secara resmi.
Lalu birokrasi perlu semangat
advokasi agar tetap berpihak pada
mahasiswa.
5. Alur advokasi Mahasiswa
Universitas Sriwijaya
1.Pelaporan masalah
2.Klarifikasi dan Pengumpulan Bukti
3.Pendampingan dan Mediasi
4.Tindak Lanjut
5.Pelaporan dan Evaluasi
6. Bentuk-bentuk Advokasi
Demonstrasi: menyuarakan aspirasi secara langsung
Pendekatan akademik: kajian strategis dan forum diskusi
Ranah Formal: Melalui audiensi dan lobi kebijakann kepada pihak
kampus maupun lembaga negara
Era digital: Aktif memanfaatkan media sosial, petisi online, serta
bantuan hukum untuk judicial review
Lingkungan kampus: menghadapi isu seperti transparansi UKT,
beasiswa, dan pelaporan kekerasan seksual.
7. Simulasi Proses Advokasi
1.Tahap persiapan: Identifikasi kebutuhan dan penyusunan materi
2.Analisis Masalah: Analisis isu atau masalah
3.Perumusan Strategi Advokasi: Menyusun strategi dan rencana aksi
4.Mobilisasi dan Koalisi: Memobilisasi sumber daya dan membangun
aliansi
5.Pelaksanaan Aksi Advokasi: Melalui berbagai saluran (audiensi,
kampanye, seminar, presentasi, dan aksi publik)
6.Evaluasi dan Monitoting: Menilai efektivitas advokasi dan dampak
8. Simulasi tata Birokrasi
Kegiatan Mahasiswa
1.Perencanaan Kegiatan
2.Penyusunan Proposal Kegiatan
3.Pengajuan Proposal ke Biro Kemahasiswaan atau
Lembaga Terkait
4.Verifikasi dan Evaluasi Proposal
5.Penerbitan Surat Izin atau Rekomendasi
6.Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
9. Nilai Tridharma
Tiang utama dalam kehidupan akademik yang holistik. Terdiri dari pendidikan
dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian ke masyarakat.
Nilai dasar yang menegaskan identitas moral dan karakter unggul yang harus
dimiliki seluruh sivitas akademika, khususnya mahasiswa bhawasena.
Merupakan akronim dari Berani, Humanis, Amanah, Wibawa, Adaptif, Santun,
Empati, Nasionalis, dan Amanah.
Nilai Bhawasena
10. Prosedur ADM Kegiatan
Kemahasiswaan
Persyaratan Mahasiswa
Penyusunan dan Pengajuan Proposal
Validasi Rencana Anggaran dan Dokumen
Persetujuan Kegiatan
Pealaksanaan Kegiatan
Penyusunan Laporan Kegiatan
Penerbitan Sertifikat dan Pengakuan SKPI
Evaluasi Layanan Administrasi
11. Strategi Navigasi Birokrasi
Kampus
Pemanfaatan sistem terintegrasi digital
Penyederhanaan standar operasional prosesur (SOP)
Pelatihan SDM dan Edukasi Mahasiswa
Penguatan Komunikasi dan Koordinasi Antarunit
Transparansi Saluran Umpan balik dan Pengaduan
Integrasi sistem pengingat otomatis
Evaluasi secara berkala
12. Tridharma dan
Advokasi
Pendidikan dan Pengajaran: Membentuk pribadi mahasiswa
Penelitian Mahasiswa: Mengembangkan Pola pikir
Pengabdian Masyarakat: Bentuk nyata peran mahasiswa
13. Etika Dasar
Secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara yang biasa digunakan sebagai
pedoman atau asa suatu individu dalam melakukan perbuatan dan tingkah laku. Sebagai disiplin
ilmu, berhubungan secara kritis tentang adat kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma dan perilaku
manusia yang dianggap baik atau tidak baik (Andris A. K., 2023)
Yang dapat kita simpulkan etika adalah panduan hidup untuk membedakan perbuatan baik dan
buruk yang bersumber dari kebiasaan, adat, norma, dan nilai masyarakat. Selain menilai perilaku,
etika mengajarkan berpikir kritis dan bertanggung jawab secara moral. Bagi mahasiswa, etika
penting sebagai pedoman dalam menjunjung sopan santun, saling menghormati, da bertanggung
jawab di lingkungan kampus.
14. Prinsip Etika Dasar
Nilai (Values): Sebagai kriteria evaluatif yang diinternalisasi dan
memandu persepsi serta seseorang, dibagi menjadi dua kategori utama
yiatu nilai terminal dan nilai instrumental
Moral (Morals): Penerapan nilai secara pribadi yang membentuk hati
nurani dan memandu keputusan etis seseorang.
Norma (Norms): Aturan sosial yang mengatur perilaku bersama
berdasarkan harapan dan kebiasaan masyarakat
Hukum Sosial (Social Laws): Aturan formal dari negara yang berasal
dari norma dan moral untuk menjaga ketertiban dan keadilan.
15. Etika dalam konteks
mahasiswa
Etika Akademik: Kejujuran,
tanggung jawab, dan kedisiplinan
Etika Berorganisasi: profesional,
adil, dan saling menghargai
Etika berkomunikasi &
bersosialisasi: sopan, inklusif, dan
menghormati perbedaan
Pendidikan & Pengajaran
Penelitian
Pengabdian kepada Masyarakat
Relevansi Etika dengan Nilai Tri
Dharma
16. Penerapan Etika dalam Konteks
Mahasiswa
1.Penerapann Etika dalam Kegiatan Perkuliahan
2.Penerapan Etika dalam Organisasi Kemahasiswaan
3.Etika dalam Interaksi Sosial Antar Mahasiswa
17. Penerapan etika dalam kegiatan
perkuliahan
Kejujuran akademik
Disiplin dan tanggung jawab waktu
Sopan santun dalam interaksi
Aktif dan saling menghargai dalam diskusi
18. Penerapan etika dalam organisasi
kemahasiswaan
Transparansi dan akuntabilitas dalam tugas dan
laporan
Kerjasama dan solidaritas antar anggota
Komitmen terhadap peran yang diemban
Menjaga nama baik organisasi dengan sikap sopan di
segala situasi
19. Etika dalam Interaksi sosial
antar mahasiswa
Menanamkan nilai bahwa semua orang harus
diperlakukan dengan hormat
Menjaga etika komunikasi
Berpikir sebelum berbicara dan berhati-hati
menyampaikan pesan agar orang tidak terluka
20. Penerapan nilai-nilai GD
Bhawasena
Aktif dan partisipatif dalam kegiatan kampus
Kreatif dan inovatif dalam penyelesaian masalah
Peduli terhadap lingkungan sekitar
Inklusivitas dan toleransi
Kepemimpinan Inspiratif
Pemberdayaan Mahasiswa
Integritas dan tanggung jawab pribadi