SlideShare a Scribd company logo
KEPEMIMPINAN
CREATED BY : ULUNG FURTUNA (19113049)
TEORI DAN ARTI PENTING
KEPEMIMPINAN
 Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi. Caraalamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam
kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin,
atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari
peranya memberikan pengajaran/instruksi.
 Teori kepemimpinan situasional atauthe situational leadership theory adalah teori
kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis bukuSituational
Leader. Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute Manager, yang
kemudian menulis pula buku Management of Organizational Behavior (skarang
sudah terbit dalam edisi yang ke-9).Teori ini pada awalnya diintrodusir sebagai
“Life Cycle Theory of Leadership”. Sampai kemudian pada pertengahan 1970an
“Life Cycle Theory of Leadership” berganti dengan sebutan “Situational Leadership
Theory“. Di akhir 1970an dan awal 1980an, masing-masing penulis
mengembangkan teori kepemimpinannya sendiri-sendiri. Hersey –
mengembangkanSituational Leadership Model dan Blancard –
mengembangkan Situational Leadership ModelII.Definisi kepemimpinan
situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on followers
readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya
kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat
kesiapan para pengikutnya.
Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh terhadap individu
dan kelompok tapi bergantung pula terhadap tugas, pekerjaan atau
fungsi yang dibutuhkan secara keseluruhan. Jadi pendekatan
kepemimpinan situasional fokus pada fenomena kepemimpinan di dalam
suatu situasi yang unik.Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar
efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya terhadap tuntutan situasi
yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua
konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau
kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.
 Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles)
Tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok yang berbeda
menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan
Blanchard memilah gaya kepemimpinan dalamperilaku
kerja dan perilaku hubungan yang harus diterapkan terhadap pengikut
dengan derajat kesiapan/kematangan tertentu.Perilaku Kerja meliputi
penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean tugas, dan
pemberitahuan pada pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka
lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Pemimpin yang efektif
menggunakan tingkat perilaku kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan
hanya sekedarnya di situasi lain.Perilaku hubungan meliputi penggunaan
komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut
dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan
emosional pada mereka. Perilaku hubungan juga diberlakukan secara
berbeda di aneka situasi.
 http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe
kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).
 1. Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai
berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima
kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan
pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan
bersifat menghukum.
 2. Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe
militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang
bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam
menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan
bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang
berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan
dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
 3. Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang
memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
 4. Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa
seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang
demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya
mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu
sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi
pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan,
umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma.
Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang
fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma
meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika
Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang
‘ganteng”.
 5. Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin
yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi
karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses
penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari
pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam
usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya
kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar
bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk
berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih
sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya
sebagai pemimpin.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMPINAN
 1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
 2. Adanya orang lain yang dipimpin
 3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan
mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya
 4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di
dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil.
Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33)
selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang
tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut,
adalah sebagai berikut:
 1. Dapat menyelesaikan pekerjaar} melalui orang lain
a. harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali)
b. bersikap ulet
c. diimbangi dengan keluwesan
 2. Melalui orang lain
a. mampu berorganisasi
b. mampu berkomunikasi
c. bersikap manusiawi
 3. Dalam kerangka tanggungjawab
a. melakukan tanggungjawab secara proporsional
b. dapat dipercaya
c. berjiwa stabil
 4. Disertai dengan kepribadian
a. dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme
b. bersikap tanggap
c. dan tenang
 5. Dan pengendalian ke dalam
a. bersikap obyektif
b. mampu mengkoreksi diri
c. merasa dapat diganti
 6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan
a. keseimbangan antara keuletan dan pengertian
b. keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan
c. kesimbangan antara kemajuan dan etika
 7. Dan kelebihan dalam wawasan
a. dalam membawakan produktivitas kerja pegawai
b. dalam menjangkau gambaran masa depan
c. Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat
 Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang
menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya
berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan
dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan
tersebut dapat bersifat (1) berorientasi pada tugas (task oriented
sryle) dan (2) berorientasi pada bawahan (employee oriented
style).
Selanjutnya yang dimaksud perilaku kepemimpinan dalam penelitian ini adalah sifat pemimpin,
dan dari perilaku (gaya) pemimpin yang bersangkutan dalam mempengaruhi orang lain yang
menjadi bawahannya untuk mencapai target atau sasaran perusahaan yang menjadi
tanggungjawabnya
Untuk lebih mengarahkan tentang pengertian kepemimipinan yang dimaksud dalam penelitian
ini, maka kiranya diperlukan suatu pengertian kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan
dapat mempermudah untuk memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai
kepemimpinan di bidang pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan ”Akdon” (1994:
102) mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, yaitu :
Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam
situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan
kemampuan dari seorang pemimpin pendidikan untuk mampu menggerakkan seluruh sumber
daya pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun non manusia untuk digerakkan, dibina,
dan diarahkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal sampai
mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor yang paling
penting dalam kegiatan menggerakan orang lain untukk menunjukan kegiatan manajemen
sekolah adalah kepemimpinan (leadership), sebab kepemimpinan yang menentukan arah dan
tujuan, memberikan bimbingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan
proses manajemen kepala sekolah secara keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat
mengakibatkan gagalnya organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan
kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human resources),
sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik saja
(technical skill), akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan
orang lain yang sering disebut dengan manajerial skills.
IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM
ORGANISASI
 Teori Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi
dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya
teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek
tersebut, yaitu :
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan
tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu
artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana
organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung
kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan
untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar
dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan
organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas
dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan
melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada
tingkat yang memuaskan.
 Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi
Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu
berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya
hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta
bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan
pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi
organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam
menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin.
Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan
dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan
lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan
lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini
terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini
membutuhkan komunikasi yang efektif.
Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya
kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi
dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya,
kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu
apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang
berarti. Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk
melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud
mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang
mungkin dapat dicapai.
SUMBER
http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&12532751
95&&&1036006290&&1351745423&ayur001
http://sdn3cijemit.blogspot.com/2012/08/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi.html
http://nenkiemas.wordpress.com/2011/09/25/implikasi
-teori-kepemimpinan-terhadap-pengembangan-
sistem-komunikasi-organisasi-2/

More Related Content

PPTX
PPTX
Teori Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
DOC
Kepemimpinan Efektif
DOC
3. kepemimpinan pendidikan
PPTX
Kepemimpinan
PPT
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
PPTX
Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan Efektif
3. kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan dan Karakteristik Pemimpin yang Efektif
Kepemimpinan

What's hot (20)

PPTX
Perbandingan teori
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
KEPEMIMPINAN
PPTX
KEPEMIMPINAN
PPTX
Kepemimpinan
PDF
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
PPTX
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
PPT
Kepemimpinan
PPTX
61771831 teori-teori-kepimpinan
PPTX
tugas ke-4 kepemimpinan
PPT
Kepemimpinan di era global
PPTX
Teori dan arti penting kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
DOCX
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
PPTX
Kepemimpinan
PPT
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepribadian Kepemimpinan
DOC
Kepimpinan
Perbandingan teori
Kepemimpinan
Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
Kepemimpinan
61771831 teori-teori-kepimpinan
tugas ke-4 kepemimpinan
Kepemimpinan di era global
Teori dan arti penting kepemimpinan
Kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Kepemimpinan
7. kepemimpinan dasar with Pdt Chris Hukubun M.Th
Kepemimpinan
Kepribadian Kepemimpinan
Kepimpinan
Ad

Viewers also liked (12)

PDF
CH&Cie Cyber Security - CIB - Teaser
PDF
Histria apart intro
PDF
İstanbul Kültür Üniversitesi & Regna Danışmanlık SAP IS-HER (SLcM) Projesi
PPTX
GPS-Graphic-Library (1)
DOC
14 2 Link Worker Framework
ODP
Uptown Funk
PDF
BBR F-22 EDITED
PDF
GoKart Shopping
PDF
MOBILE UI with MadComponents
PDF
Seminario 2 de investigación penal
PDF
NOSANN IT Scope of Services
DOCX
CV NEW NEW (1)
CH&Cie Cyber Security - CIB - Teaser
Histria apart intro
İstanbul Kültür Üniversitesi & Regna Danışmanlık SAP IS-HER (SLcM) Projesi
GPS-Graphic-Library (1)
14 2 Link Worker Framework
Uptown Funk
BBR F-22 EDITED
GoKart Shopping
MOBILE UI with MadComponents
Seminario 2 de investigación penal
NOSANN IT Scope of Services
CV NEW NEW (1)
Ad

Similar to Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8 (20)

PPTX
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
PPTX
Teori Kepemimpinan
PPTX
Pertemuan 7&8
PPTX
Pertemuan 7&8
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 Bayu Puja Kusuma
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
PDF
Kepemimpinan
PPTX
Teori organisasi umum (kepemimpinan)
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
PPTX
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan 2
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan (Pertemuan 7/8)
PPTX
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan
Pertemuan 7&8
Pertemuan 7&8
Kepemimpinan
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 Bayu Puja Kusuma
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Kepemimpinan
Teori organisasi umum (kepemimpinan)
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemim...
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Kepemimpinan
Kepemimpinan 2
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan (Pertemuan 7/8)
Muhammad deida mahfizani haq tugas 7&8

Recently uploaded (20)

PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
PPTX
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
PDF
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Model Lintas minat dan pendalaman materi
PPTX
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
materi presentasi sustainable development
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
Modul 4 Asesmen-dalam-Pembelajaran-Mendalam.pptx
Tren dan Isu Kebutuhan Soft Skill dan Hard Skill Tenaga Kesehatan di RS - dr....
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Model Lintas minat dan pendalaman materi
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
materi presentasi sustainable development
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf

Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8

  • 1. KEPEMIMPINAN CREATED BY : ULUNG FURTUNA (19113049)
  • 2. TEORI DAN ARTI PENTING KEPEMIMPINAN  Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Caraalamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.  Teori kepemimpinan situasional atauthe situational leadership theory adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Paul Hersey, penulis bukuSituational Leader. Dan Ken Blanchard, pakar dan penulis The Minute Manager, yang kemudian menulis pula buku Management of Organizational Behavior (skarang sudah terbit dalam edisi yang ke-9).Teori ini pada awalnya diintrodusir sebagai “Life Cycle Theory of Leadership”. Sampai kemudian pada pertengahan 1970an “Life Cycle Theory of Leadership” berganti dengan sebutan “Situational Leadership Theory“. Di akhir 1970an dan awal 1980an, masing-masing penulis mengembangkan teori kepemimpinannya sendiri-sendiri. Hersey – mengembangkanSituational Leadership Model dan Blancard – mengembangkan Situational Leadership ModelII.Definisi kepemimpinan situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on followers readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.
  • 3. Efektivitas kepemimpinan bukan hanya soal pengaruh terhadap individu dan kelompok tapi bergantung pula terhadap tugas, pekerjaan atau fungsi yang dibutuhkan secara keseluruhan. Jadi pendekatan kepemimpinan situasional fokus pada fenomena kepemimpinan di dalam suatu situasi yang unik.Dari cara pandang ini, seorang pemimpin agar efektif ia harus mampu menyesuaikan gayanya terhadap tuntutan situasi yang berubah-ubah. Teori kepemimpinan situasional bertumpu pada dua konsep fundamental yaitu: tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut dan gaya kepemimpinan.  Gaya Kepemimpinan (Leadership Styles) Tingkat kesiapan/kematangan individu atau kelompok yang berbeda menuntut gaya kepemimpinan yang berbeda pula. Hersey dan Blanchard memilah gaya kepemimpinan dalamperilaku kerja dan perilaku hubungan yang harus diterapkan terhadap pengikut dengan derajat kesiapan/kematangan tertentu.Perilaku Kerja meliputi penggunaan komunikasi satu-arah, pendiktean tugas, dan pemberitahuan pada pengikut seputar hal apa saja yang harus mereka lakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya. Pemimpin yang efektif menggunakan tingkat perilaku kerja yang tinggi di sejumlah situasi dan hanya sekedarnya di situasi lain.Perilaku hubungan meliputi penggunaan komunikasi dua-arah, mendengar, memotivasi, melibatkan pengikut dalam proses pengambilan keputusan, serta memberikan dukungan emosional pada mereka. Perilaku hubungan juga diberlakukan secara berbeda di aneka situasi.  http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan
  • 4. TIPOLOGI KEPEMIMPINAN Dalam praktiknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut berkembang beberapa tipe kepemimpinan; di antaranya adalah sebagian berikut (Siagian,1997).  1. Tipe Otokratis. Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.  2. Tipe Militeristis Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.  3. Tipe Paternalistis. Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
  • 5.  4. Tipe Karismatik. Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seseorang menjadi pemimpin yang karismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers). Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk karisma. Gandhi bukanlah seorang yang kaya, Iskandar Zulkarnain bukanlah seorang yang fisik sehat, John F Kennedy adalah seorang pemimpin yang memiliki karisma meskipun umurnya masih muda pada waktu terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. Mengenai profil, Gandhi tidak dapat digolongkan sebagai orang yang ‘ganteng”.  5. Tipe Demokratis. Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
  • 6. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN  1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin, yang disebut pemimpin (leader).  2. Adanya orang lain yang dipimpin  3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya  4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar maupun kecil. Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut, Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya merinci faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:  1. Dapat menyelesaikan pekerjaar} melalui orang lain a. harus menguasai bidang kerjanya (tanpa kecuali) b. bersikap ulet c. diimbangi dengan keluwesan  2. Melalui orang lain a. mampu berorganisasi b. mampu berkomunikasi c. bersikap manusiawi  3. Dalam kerangka tanggungjawab a. melakukan tanggungjawab secara proporsional b. dapat dipercaya c. berjiwa stabil
  • 7.  4. Disertai dengan kepribadian a. dapat memelihara dan mengembangkan entusiasme b. bersikap tanggap c. dan tenang  5. Dan pengendalian ke dalam a. bersikap obyektif b. mampu mengkoreksi diri c. merasa dapat diganti  6. Dengan keseimbangan dalam pertimbangan a. keseimbangan antara keuletan dan pengertian b. keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan c. kesimbangan antara kemajuan dan etika  7. Dan kelebihan dalam wawasan a. dalam membawakan produktivitas kerja pegawai b. dalam menjangkau gambaran masa depan c. Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat  Menurut Teori Perilaku untuk menentukan faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat (1) berorientasi pada tugas (task oriented sryle) dan (2) berorientasi pada bawahan (employee oriented style).
  • 8. Selanjutnya yang dimaksud perilaku kepemimpinan dalam penelitian ini adalah sifat pemimpin, dan dari perilaku (gaya) pemimpin yang bersangkutan dalam mempengaruhi orang lain yang menjadi bawahannya untuk mencapai target atau sasaran perusahaan yang menjadi tanggungjawabnya Untuk lebih mengarahkan tentang pengertian kepemimipinan yang dimaksud dalam penelitian ini, maka kiranya diperlukan suatu pengertian kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan dapat mempermudah untuk memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai kepemimpinan di bidang pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan ”Akdon” (1994: 102) mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan, yaitu : Kepemimpinan pendidikan adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan dari seorang pemimpin pendidikan untuk mampu menggerakkan seluruh sumber daya pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun non manusia untuk digerakkan, dibina, dan diarahkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal sampai mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya. Faktor yang paling penting dalam kegiatan menggerakan orang lain untukk menunjukan kegiatan manajemen sekolah adalah kepemimpinan (leadership), sebab kepemimpinan yang menentukan arah dan tujuan, memberikan bimbingan dan menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses manajemen kepala sekolah secara keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat mengakibatkan gagalnya organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan kepala sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human resources), sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya bukan hanya ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik saja (technical skill), akan tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain yang sering disebut dengan manajerial skills.
  • 9. IMPLIKASI MANAJERIAL KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI  Teori Managerial Grid Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S. Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teorimanagerial grid ini mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu : Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi. Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah. Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan. Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi. Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
  • 10.  Implikasi Terhadap Sistem Komunikasi Organisasi Dalam teori manajerial grid terdapat dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi. Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif. Menurut Blake dan Mouton, gaya kepemimpinan team merupakan gaya kepemimpinan yang paling disukai. Kepemimpinan gaya ini berdasarkan integrasi dari dua kepentingan yaitu pekerjaan dan manusia. Pada umumnya, kepemimpinan gaya team berasumsi bahwa orang akan menghasilkan sesuatu apabila mereka memperoleh kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang berarti. Selain itu, dalam kepemimpinan gaya team terdapat kesepkatan untuk melibatkan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan dengan maksud mempergunakan kemampuan mereka untuk memperoleh hasil yang terbaik yang mungkin dapat dicapai.