SlideShare a Scribd company logo
Kewirausahaan 1
Pertemuan Ke-6
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1”
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA
Disusun Oleh:
Rorie Permony Suci (43217110386)
S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2018
> Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan itu termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang
tersebut, dan kepemimpinan itu juga di ratikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya :
Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan
orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi
yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki
keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh
satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan
dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin
(Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
> Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.
1) Tipe pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:
• Menganggap organisasi sebagai milik pribadi
• Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi
• Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata
• Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat
• Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya
• Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung
unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum)
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki
sifat- sifat:
• Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya
• Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya
• Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan
• Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
• Sukar menerima kritikkan dari bawahan
• Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:
• Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa
• Bersikap terlalu melindungi
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan
inisiatif
• Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi
dan fantasinya.
• Sering bersikap maha tahu
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin
memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya
tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya
sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi
pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian
diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:
• Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa
para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal
kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai.
• Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota.
• Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan
organisasional.
• Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan
dengan sendirinya
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:
• Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
adalah makhluk termulia di dunia
• Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan
dan tujuan pribadi dari para bawahannya
• Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya
• Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
• Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan
• Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin
• Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran
sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
> TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat
ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud
adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri
ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
– pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas,
pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;
– sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan,
ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik,
kapasitas integratif;
– kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas,
membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi
secara efektif.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif,
tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas
kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan
nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat,
ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan
prinsip keteladanan.
2. Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika
melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini,
pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah
tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan
memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping
itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas
organisasi.
b. berorientasi kepada bawahan dan produksi
perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada
hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan
perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada
segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian
tujuan.
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada
dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik
kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu
perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah
fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443)
3. Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan
dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor
situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah
* Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
* Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
* Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
* Norma yang dianut kelompok;
* Rentang kendali;
* Ancaman dari luar organisasi;
* Tingkat stress;
* Iklim yang terdapat dalam organisasi.
Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang
dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu
memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah
kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi
tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan
berikut:
a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik
Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi
yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus
diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik
akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai
perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik
akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol di sini
adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada
kepentingan dan kebutuhan bawahan.
b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” :
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang
terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi
perilaku pemimpin yang bersangkutan.
Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila:
* Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik;
* Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi;
* Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.
c. Model Situasional
Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat
kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah
perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan-
bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.
d. Model ” Jalan- Tujuan “
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu
menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan
hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin
kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal
tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” :
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus
diselesaikan oleh bawahannya.
Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan
yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan
dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan”
oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan
keputusan.
Daftar Pustaka
> anonim, Kepemimpinan, online http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan ( 1 Juli 2018,
23:30)
> Anonim, Leadership, online http://en.wikipedia.org/wiki/Leadership ( 1 Juli 2018, 23:30)

More Related Content

PPTX
Pertemuan 7&8
PPTX
KEPEMIMPINAN
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Teori dan arti penting kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Pertemuan 7&8
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan
Kepemimpinan
Teori dan arti penting kepemimpinan
Kepemimpinan

What's hot (18)

PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 Bayu Puja Kusuma
PPTX
tugas ke-4 kepemimpinan
PPTX
Teori organisasi umum (kepemimpinan)
PPTX
Kepemimpinan 2
PPTX
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
PPTX
Kepemimpinan (Pertemuan 7/8)
PPT
Prtmuan 7 dan 8
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
KEPEMIMPINAN
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Teori Organisasi Umum 2 # (kepemimpinan)
PPTX
Tugas 4
PPTX
Kepemimpinan leadership (dasar dasar manajemen pendidikan)
PPTX
Kepemimpinan Dyah Restika
PPT
5. teori dan konsep kepemimpinan with Pdt Chris Hukubun M.Th
DOCX
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
PPTX
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 Bayu Puja Kusuma
tugas ke-4 kepemimpinan
Teori organisasi umum (kepemimpinan)
Kepemimpinan 2
Tulisan 4 - teori organisasi umum 2
Kepemimpinan (Pertemuan 7/8)
Prtmuan 7 dan 8
Kepemimpinan
Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
Teori Organisasi Umum 2 # (kepemimpinan)
Tugas 4
Kepemimpinan leadership (dasar dasar manajemen pendidikan)
Kepemimpinan Dyah Restika
5. teori dan konsep kepemimpinan with Pdt Chris Hukubun M.Th
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Ulung furtuna 19113049 2_ka17_ppt 7&8
Ad

Similar to Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana,2018, pertemuan 6 (17)

PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
PPTX
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
DOC
Tou 2 tugas 2
PPTX
Pertemuan 7&8
PPTX
Tugas 3 soft skill dk
PPTX
Tugas 4 soft skill dk
PPTX
Kepemimpinan
PPT
Kepemimpinan Dalam Agama Islam yang harus diikuti
PPT
Nunik kurniasih4
PPTX
Kepemimpinan
PPTX
Teori Organisasi Umum 2 (Kepemimpinan)
PPTX
Teori organisasi umum 2 (kepemimpinan)
PPTX
KEPEMIMPINAN
PPTX
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
PPTX
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Tugas pertemuan ke 7 dan 8 bayu puja kusuma
Tou 2 tugas 2
Pertemuan 7&8
Tugas 3 soft skill dk
Tugas 4 soft skill dk
Kepemimpinan
Kepemimpinan Dalam Agama Islam yang harus diikuti
Nunik kurniasih4
Kepemimpinan
Teori Organisasi Umum 2 (Kepemimpinan)
Teori organisasi umum 2 (kepemimpinan)
KEPEMIMPINAN
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Kepemimpinan
Ad

More from roriepermony (16)

DOCX
Rorie permony suci 43217110386 - yananto mihadi p., s.e., m.si., cma - tele...
DOCX
Rorie permony suci 43217110386 - yananto mihadi p., s.e., m.si., cma - sist...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajem...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, sumber daya komputasi da...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang ...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra,penggunaan teknologi info...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra,sistem informasi untuk pe...
PDF
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, model bisnis konvensional waralaba dan ...
PDF
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
PDF
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...
Rorie permony suci 43217110386 - yananto mihadi p., s.e., m.si., cma - tele...
Rorie permony suci 43217110386 - yananto mihadi p., s.e., m.si., cma - sist...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, se, m.si, sistem manajem...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, sumber daya komputasi da...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, pengguna dan pengembang ...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra,penggunaan teknologi info...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra,sistem informasi untuk pe...
Tugas sim, rorie permony suci, yananto mihadi putra, pengantar sistem informa...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu b...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen pemasaran, universitas mercu ...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, msdm manajemen operasi dan produksi, un...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, manajemen fungsional, universitas mercu...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, model bisnis konvensional waralaba dan ...
Usaha, Rorie Permony Suci, Hapzi Ali, Berfikir kreativitas dan inovasi, Univer...
Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, pengenalan kewirausahaan , universitas ...

Recently uploaded (20)

PPTX
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
PPTX
KEBIJAKAN BIAS JATENG 2025.Boyolali.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
DOCX
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
PPTX
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PDF
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Paparan Penyesuaian Juknis BOSP Tahun 2025
KEBIJAKAN BIAS JATENG 2025.Boyolali.pptx
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025

Usaha, rorie permony suci, hapzi ali, komunikasi dan mengetahui model kepemimpinan, universitas mercu buana,2018, pertemuan 6

  • 1. Kewirausahaan 1 Pertemuan Ke-6 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Kewirausahaan 1” Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM , CMA Disusun Oleh: Rorie Permony Suci (43217110386) S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA 2018
  • 2. > Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan itu termasuk kedalam suatu kerja sama didasarkan kepada kemampuan orang tersebut, dan kepemimpinan itu juga di ratikan oleh para pendapat ilmuwan diantaranya : Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus. Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. > Tipe- Tipe Kepemimpinan Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas. 1) Tipe pemimpin Otokratis Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang: • Menganggap organisasi sebagai milik pribadi • Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi • Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata • Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat • Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya • Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum) 2) Tipe Militeristis Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat: • Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya • Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya • Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan • Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan • Sukar menerima kritikkan dari bawahan • Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan
  • 3. 3) Tipe Paternalistis Yaitu seorang pemimpin yang: • Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa • Bersikap terlalu melindungi • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif • Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya. • Sering bersikap maha tahu 4) Tipe Kharismatis Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers). 5) Tipe Laissez Faire Yaitu seorang yang bersifat: • Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap tercapai. • Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh masing- masing anggota. • Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan organisasional. • Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi berjalan dengan sendirinya 6) Tipe Demokratis Yaitu tipe yang bersifat: • Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah makhluk termulia di dunia • Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya • Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya • Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya. • Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai tujuan • Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin • Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan. > TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN 1. Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran
  • 4. tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah: – pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif; – kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan. 2. Teori Perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku: a. konsiderasi dan struktur inisiasi Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi. b. berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan. Sedangkan perilaku pemimpin yang berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis pekerjaan, pengutamaan penyelenggaraan dan penyelesaian tugas serta pencapaian tujuan. Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan. Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan terhadap bawahan/hubungan kerja.
  • 5. Kecenderungan perilaku pemimpin pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari masalah fungsi dan gaya kepemimpinan (JAF.Stoner, 1978:442-443) 3. Teori Situasional Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah * Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas; * Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan; * Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan; * Norma yang dianut kelompok; * Rentang kendali; * Ancaman dari luar organisasi; * Tingkat stress; * Iklim yang terdapat dalam organisasi. Efektivitas kepemimpinan seseorang ditentukan oleh kemampuan “membaca” situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya agar cocok dengan dan mampu memenuhi tuntutan situasi tersebut. Penyesuaian gaya kepemimpinan dimaksud adalah kemampuan menentukan ciri kepemimpinan dan perilaku tertentu karena tuntutan situasi tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut berkembanglah model-model kepemimpinan berikut: a. Model kontinuum Otokratik-Demokratik Gaya dan perilaku kepemimpinan tertentu selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan. Contoh: dalam hal pengambilan keputusan, pemimpin bergaya otokratik akan mengambil keputusan sendiri, ciri kepemimpinan yang menonjol ketegasan disertai perilaku yang berorientasi pada penyelesaian tugas.Sedangkan pemimpin bergaya demokratik akan mengajak bawahannya untuk berpartisipasi. Ciri kepemimpinan yang menonjol di sini adalah menjadi pendengar yang baik disertai perilaku memberikan perhatian pada kepentingan dan kebutuhan bawahan. b. Model ” Interaksi Atasan-Bawahan” : Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan. Seorang akan menjadi pemimpin yang efektif, apabila: * Hubungan atasan dan bawahan dikategorikan baik; * Tugas yang harus dikerjakan bawahan disusun pada tingkat struktur yang tinggi; * Posisi kewenangan pemimpin tergolong kuat.
  • 6. c. Model Situasional Model ini menekankan bahwa efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tingkat kematangan jiwa bawahan. Dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam model ini adalah perilaku pemimpin yang berkaitan dengan tugas kepemimpinannya dan hubungan atasan- bawahan. Berdasarkan dimensi tersebut, gaya kepemimpinan yang dapat digunakan adalah * Memberitahukan; * Menjual; * Mengajak bawahan berperan serta; * Melakukan pendelegasian. d. Model ” Jalan- Tujuan “ Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya. e. Model “Pimpinan-Peran serta Bawahan” : Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya. Salah satu syarat penting untuk paradigma tersebut adalah adanya serangkaian ketentuan yang harus ditaati oleh bawahan dalam menentukan bentuk dan tingkat peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan. Bentuk dan tingkat peran serta bawahan tersebut “didiktekan” oleh situasi yang dihadapi dan masalah yang ingin dipecahkan melalui proses pengambilan keputusan.
  • 7. Daftar Pustaka > anonim, Kepemimpinan, online http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan ( 1 Juli 2018, 23:30) > Anonim, Leadership, online http://en.wikipedia.org/wiki/Leadership ( 1 Juli 2018, 23:30)