SlideShare a Scribd company logo
WAWANCARA (ANAMNESIS)
DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI
D I S U S U N O L E H :
N A D YA
R AT U B A L Q I S A F
S R I
TUJUAN
Menyusun laporan tentang
keadaan psikologik dan
psikopatologik pasien
psikiatri
FOKUS
MANIFESTASI :
Fungsi Mental
Emosional
Perilaku
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination)
Autoanamesis
Aloanamnesis
2. Pemeriksaan langsung (direct examination)
Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis)
Pemeriksaan Khusus Psikik
- penampilan umum
- bidang emosi, afek
- bidang pikiran
- bidang motorik
3. Pemeriksaan tambahan atau penunjang
RIWAYAT PSIKIATRIK
Adalah catatan tentang riwayat penyakit,
gangguan jiwa, dan riwayat hidup pasien yang
diperlukan untuk memahami siapa pasien, dari
mana pasien berasal dan perkiraan akan kearah
mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.
ANAMNESIS PSIKIATRI
I. Data Pribadi
II. Keluhan Utama
III. Riwayat Gangguan Sekarang
a. Awitan
b. Faktor Presipitasi
IV. Penyakit atau Gangguan Sebelumnya
a. Psikiatrik
b. Medik
c. Penggunaan Zat
ANAMNESIS PSIKIATRI
V. Riwayat Hidup
a. Prenatal dan Perinatal
b. Masa kanak awal (sampai 3 tahun)
c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)
d. Masa Remaja
e. Masa Dewasa
i. Riwayat pekerjaan, perkawinan/berpasangan/pacaran
ii. Riwayat pendidikan
iii. Riwayat militer
iv. Riwayat agama/kehidupan beragama
v. Aktivitas sosial dan situasi kehidupan sekarang
vi. Riwayat pelanggaran hukum
f. Riwayat Psikoseksual
g. Riwayat Keluarga
h. Impian, Fantasi dan Nilai-nilai
Prinsip Wawancara Psikiatrik:
 Bina Rapport
o Salam
o Identitas
o Suasana tenang dan nyaman
 Tanyakan keluhan utama
 Onsetnya
 Gejala-gejala lain  DD/  D/
o Psikotik, Mood (depresi, manik, bipolar, cemas)
 Cara mengatasi gejala-gejala
 Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat,
penyalahgunaan)  singkirkan faktor organik
 Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi
keluarga,dll)
 Biarkan pasien berbicara bebas  observasi komunikasi
verbal & non verbal pasien
 Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah
dimegerti
 Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi,
interpretasi, keheningan,dll)
 Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan
berikutnya
Lama wawancara :
30 menit sd 1 jam tergantung situasi
Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit
medik akut / terminal : lebih singkat
Teknik wawancara
Fasilitasi (verbal / non verbal)
Refleksi isi (mengulang & menyimpulkan)
Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik)
Konfrontasi (waham)
Interprestasi (jangan terburu-buru tetap seperti pada awal
wawancara, pasien depresi, cemas)
Menentramkan hati ( verbal / non-verbal)
Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport)
Kejelasan (mengulang)
 Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks,
perkawinan, ekonomi, bunuh diri : ide / usaha)
 Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)
 Pendengar & Obeserver yang baik
 Status mental (kesadaran, sikap, perilaku / psikomotor,
mood/afek, bentuk & isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)
 Pertanyaan terbuka >> tertutup
 Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi,
kejelasan,keheningan, dll)
 Kehadiran keluarga ( tanya)
 Empati
EMPATI
Memahami / merabarasakan perasaan, pikiran,
keinginan pasien tanpa mempengaruhi
penilaian objektivitas
Tidak mengkritik, menghakimi, memotong
pembicaraan, mencela, menghargai
Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia,
jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya
Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal)
Kontak mata
• Pasien bicara jujur dan nyaman
• Psikopatologi muncul
• Problem muncul
Situasi tempat duduk:
Kursi sama tinggi
Membuat Catatan:
• Untuk alasan medis & hukum
• Bantu ingatan terapis tentang pasien
• Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
Sign + Symptoms = Syndrome

GANGGUAN MENTAL / JIWA

PPGDJ III / ICD 10
Synopsis Psychiatry Kaplan
ONSET PENYAKIT (Kriteria D/)
Manifestasi Klinis (Syndrome)
Distress & Disability  RTA
PSIKOTIK:
 Daya Nilai Realita (RTA) ternganggu
 Insight / tilikan ternganggu (Grade 1 sd 6)
 Judgment ternganggu
Manifestasi klinis :
 Gejala Positif :
oMelebihi & tidak ada pada orang normal
Psikomotor stereotipik & aneh, perilaku aneh / kacau ( bicara
sendiri, tertawa-tawa tanpa sebab, menari-nari, dll), flight of idea,
inkoheren, word salad, waham, preokupasi, fobia, idea bunuh diri,
gangguan persepsi, disorientasi
 Gejala Negatif:
oPerawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, apatis, autistic
(behaviour / thingking), miskin pikir, hipoaktif, negativism.
MOOD:
DEPRESI Manik Hipomanik
Onset 2 minggu 1 minggu ±4 hari
Mood Murung
sedih
Hipertym ↑ ↑ ↑ (euforia,
ekspansif, eksaltasi)
↑
Motivasi Anhedonia, miskin isi
pikiran, cepat lelah
↑ ↑ ↑
Impulsif, agitasi, boros,
flight of idea
↑
Motorik Hipoaktiv / retradasi
psikomotor
Hipobulia / abulia
malas
↑ ↑ ↑
Hiperaktiv
Energi berlebih
↑
Vegetatif M / M ↓ /↑
Tidur ↓ / ↑
Seks ↓ / ↑
↑ ↑ ↑ ↑
Persepsi
Diri
Problem
Lingkungan
(-) (+) ↑ ↑ ↑
Megalomen
Histerionik
(+) ↑
Megalomen
Histerionik
Waham / halusinasi Kejar, cemburu,
nihilistik, somatik,
eritomania
Kebesaran, kejar (-)
ANXIETAS
(6 bulan)
Kecuali : gangguan panik  1 bulan
 Hiperaktivitas Motorik
 rilex (-), distraktibilitas, cepalgia, migren, vertigo, nyeri leher /
pundak / otot-otot, gelisah, mondar-mandir, bingung
 Peningkatan Otonom
 Keringat dingin / panas dingin, palpitasi, diare / konstipasi,
mual, mules/konstipasi , muntah, batuk, gatal-gatal, poliuria,
tremor, kesemutan, baal, hipotensi ortostatik, pandangan
kabur, mulut kering, dll
 Kewaspadaan meningkat
 tidak bisa konsentrasi, “ pelupa”, insomnia, cemas / khawatir
/ takut / tegang
MIXED DEPRESI - CEMAS
CHECK LIST
WAWANCARA PSIKIATRIK
CHECK LIST KETRAMPILAN WAWANCARA PSIKIATRIK
NO.
KOMPONEN PENILAIAN SKOR
0 1 2
1. Membina rapport
2. Menanyakan identitas pasien (nama, usia, pekerjaan,
pendidikan, status nikah, alamat pasien)
3. Menanyakan keluhan utama (alasan datang berobat)
4. Menunjukkan minat, perhatian dan empati (ekspresi wajah
dan intonasi suara ramah, kontak mata, dll)
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas
oleh pasien
6. Memberi respon secara memadai terhadap komunikasi
verbal & non-verbal pasien
7. Mampu mendengar secara aktif
8. Menelusuri gejala gangguan jiwa (gejala psikotik, depresi,
cemas, manik)
9. Menggali kemungkinan faktor-faktor organik sebagai
penyebab atau pencetus keluhan pasien
10. Menggali stressor psikososial (pekerjaan, perkawinan, sosial
ekonomi,dll)
11. Menggali riwayat penggunaan obat-obat yang sudah diminum
12. Menyimpulkan dan menutup wawancara
Total Skor
0 = Tidak dilakukan
1 = Dilakukan, kurang benar
2 = Dilakukan, dengan benar
PEMERIKSAAN STATUS
MENTALIS
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
 Bagian dari pemeriksaan
status klinis yang
menggambarkan jumlah total
observasi pemeriksa dan kesan
tentang pasien psikiatrik saat
wawancara.
GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
I. Gambaran umum
a.Penampilan
b.Perilaku dan aktivitas psikomotor
c.Sikap terhadap pemeriksa
II. Mood dan Afek
a.Mood
b.Afek
c.Kesesuaian
III. Bicara
IV. Gangguan persepsi
...LANJUTAN
V. Pikiran
a. Proses atau bentuk pikiran
b. Isi pikiran
VII. Sensorium dan Kognotif
a. Kesiagaan dan tingkat kecerdasan
b. Orientasi
c. Daya ingat
d. Konsentrasi dan perhatian
e. Kapasitas untuk membaca dan menulis
f. Kemampuan visuospasial
g. Pikiran abstrak
h. Sumber informasi dan kecerdasan
...LANJUTAN
VII. Pengendalian impuls
VIII. Pertimbangan dan tilikan
IX. Reliabilitas
I. GAMBARAN UMUM
a. PENAMPILAN  kesan fisik pasien
secara keseluruhan.
Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan,
pakaian, dandanan, rambut, kuku.
Istilah yg digunakan untuk
menggambarkan penampilan tampak sehat,
sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan
muda, kusut, seperti anak- anak, dan
kacau.
Tanda kecemsan : tangan yang lembab,
keringat pada dahi, postur tegang, mata
lebar.
b. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Contoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat,
kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia,
hiperaktivitas, agitasi, melawan,
fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan
ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas
tangan dan melangkah.
c. Sikap terhadap pemeriksa
Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh
perhatian, tertarik, datar, menggoda,
bertahan, merendahkan, kebingungan,
apatis, bermusuhan, bermain-main,
menyenangkan, mengelak atau berlindung.
II. MOOD DAN AFEK
a. Mood  emosi yang meresap dan terus-
menerus yang mewarnai persepsi
seseorang akan dunia.
Contoh : depresi, kecewa, mudah marah,
cemas, marah meluap-luap, euforik,
kosong, bersalah, terpesona, sia-sia,
merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan
membingungkan.
b. Ekspresi Afektif  respon emosional
pasien yang tampak yang disimpulkan
pemeriksa dari wajah pasien termasuk
jumlah dan macam perilaku ekspresif.
Afek digambarkan : dalam rentang normal,
terbatas, tumpul dan datar.
c. Kesesuaian
Kesesuaian respon emosional pasien dapat dipertimbangkan
dalam konteks masalah subyektif yang didiskusikan pasien.
Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi pikiran, budaya dan
keadaan/ suasana pada waktu pemeriksaan.
III. BICARA
Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara
baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan
kualitasnya.
Contoh : senang berbicara, suka mengomel,
fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon
normal terhadap pewawancara.
Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan,
ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton,
keras, berbisik, dll.
IV. GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi dan ilusi  apakah pasien
mendengar suara atau melihat bayangan?,
apa yang dilihat atau didengar?, dalam
keadan bagimana keadaan itu terjadi?
Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan
terlepas dari diri sendiri dan lingkungan.
V. PIKIRAN
Contoh gangguan pikiran :
a. proses berpikir atau bentuk pikiran
o pengendoran asosiasi atau keluar dari jalur
o flight of ideas
o pikiran berpacu
o tangensialitas
o sirkumstansialitas
o inkoherensi
o neologisme
o asosiasi bunyi
o permainan kata
o penghambatan pikiran
o pikiran samara-samar.
b. Isi pikiran
 Waham
 Gagasan bunuh diri dan membunuh
 Paranoid
 Preokupasi
 Gagasan menyangkut diri sendiri
 Obsesi dan konvulsi
 Kemiskinan isi.
 Mencari petunjuk fungsi organ organik,
intelegensia pasien, kapasitas untuk
berpikir abstrak, tingkat tilikan dan
pertimbangan.
VI. SENSORIUM DAN KOGNISI
a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran
Gangguan kesadaran  biasanya
menyatakan gangguan otak organik.
Tingkat kesadaran pasien : berkabut,
somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan
identitas lama seringkali disertai perjalanan
dan mengembara kelingkungan baru.
b. Orientasi
• Waktu : perhatikan apakah pasien mampu
mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya
pasientelah berada di rumah sakit. Apakah
perilakunya sesuai dengan orientasi waktu.
• Tempat : perhatikan apakah pasien tahu
dimana ia berada.
• Orang : perhatikan apakah pasien tahu
siapa pemeriksa dan peranan orang-orang
yang berhubungan dengannya disekitarnya.
c. Daya ingat
Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi
menjadi empat bidang :
 Daya ingat jauh (remote memory)  data masa
anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah
terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari
penyakit, masalah pribadi.
 Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past
memory)  dalam beberapa bulan yang lalu.
 Daya ingat yang baru saja (recent memory) 
beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan
kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan
untuk sarapan, makan siang dan makan malam.
 Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate
retention reccal)  pengukuran rentang angka,
kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan
3-5 menit kemudian.
d.Konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi pasien dapat terganggu karena
berbagai alasan.
Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan,
depresi dan stimulasi in ternal.
Perhatian dinilai dengan kemampuan
berhitung atau meminta pasien mengeja kata
secara mundur.
e.Kemampuan membaca dan menulis
Pasien diminta untuk bereaksi terhadap
suatu kalimat dan selanjutnya melakukan
apa yang diperintahkan kalimat tersebut.
Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana tapi lengkap.
f. Kemampuan visuospasial
Pasien diminta mencontoh suatu gambar
seperti jam atau segilima yang
berpotongan.
g. Berpikir abstrak
Kemampuan pasien untuk berhadapan
dengan konsep.
h. Sumber informasi dan intelegensia
Intelegensia  berhubungan dengan
perbendaharaan kata dan sumber
pengetahuan umum.
VII. PENGENDALIAN IMPULS
 Pemeriksaan pengendalian impuls penting
dalam memastikan kesadaran pasien tentang
perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu
pengukuran tentang kemungkinan bahaya
pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain,
misalnya : impuls seksual, agresif dan
lainnya.
VIII. PERTIMBANGAN DAN TILIKAN
 Pertimbangan (judgement)  menilai
aspek kemampuan pasien dalam
pertimbangan sosial.
 Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari
perilakunya?
 Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan
dilakukannya didalam situasi khayalan?
 Tilikan  derajat kesadaran dan
pengertian pasien mengenai gangguan
kesehatan jiwa yang dialami.
TINGKAT TILIKAN
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Kesadaran sedikit bhw mereka sakit & membutuhkan
bantuan, tp dlm wkt yg bersamaan menyangkal penyakitnya.
3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan
kesalahan pd org lain, pd faktor eksternal/ faktor organik.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yg tdk
diketahui pd diri sendiri.
5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit &
gejala/ kegagalan dlm penyesuaian sosialnya disebabkan
oleh perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien
sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tsb untuk
pengalaman dimasa dpn.
6. Tilikan emosional yang sesungguhnya : kesadaran
emosional tentang motif & perasaan di dalam diri pasien &
orang yg penting dlm kehidupan.
IX. REALIBILITAS
Perkiraan kesan dokter psikiatri pada
kebenaran atau kejujuran pasien.
Terima kasih…

More Related Content

PPTX
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
PPT
teori gestalt therapy
PPTX
Bowel sounds
PPTX
Future time clauses
PPTX
Pencemaran udara
PPTX
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
PPTX
Anemia power point 2
Morfometrik dan Meristik Ikan.pptx
teori gestalt therapy
Bowel sounds
Future time clauses
Pencemaran udara
210722 Paparan kebijakan DAK Fisik Ahmad.pptx
Anemia power point 2

What's hot (20)

PDF
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
PPT
Herniasi Otak
DOCX
Anamnesis ujian psikiatri depresi
PPTX
Urtikaria akut
PPTX
Case Report BPPV
PPTX
Demam tifoid anak
PPT
Diagnosa multiaksial
PPTX
Nyeri pinggang bawah
PPT
Fototerapi
PPT
Parese nervus fasialis
DOC
Radiology pada urolithiasis
PPTX
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
PPTX
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
PPT
peningkatan Tekanan IntraCranial
DOC
Referat pneumothorax
PPTX
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
PPT
Pem fisik sist.kardiovaskuler
PPTX
Konjungtivitis
DOC
Mekanisme muntah proyektil
PDF
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Buku Saku Lintas Diare, edisi-2011
Herniasi Otak
Anamnesis ujian psikiatri depresi
Urtikaria akut
Case Report BPPV
Demam tifoid anak
Diagnosa multiaksial
Nyeri pinggang bawah
Fototerapi
Parese nervus fasialis
Radiology pada urolithiasis
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang ppt
Laporan Kasus RETENSIO PLASENTA oleh : dr. Rachel Sagrim (FK Uncen)
peningkatan Tekanan IntraCranial
Referat pneumothorax
Tuberkulosis milier (milliary tb) dosen pkk ibu sri
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Konjungtivitis
Mekanisme muntah proyektil
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Ad

Viewers also liked (19)

PPT
metode pemeriksaan 2 menit
PDF
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...
DOCX
Wawancara dan status psikiatri
PPTX
Complete Spinal Transections
DOCX
Skizofrenia Paranoid
PPT
Forensik psikiatri
PPTX
Emosi dan afek kelompok 6
PPTX
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
PPTX
Presentasi kasus jiwa
PDF
Pedoman Visite Untuk Apoteker
DOCX
Penanganan pasien di igd
PPTX
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
PPT
3. psikiatri anak dan remaja
PPTX
Slide akreditasi ppk
PDF
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
PPT
SOP Administrasi Pemerintahan
PDF
Tata cara survey
DOCX
contoh soal kasus uji kompetensi
PPTX
Anatomy of pain pathway
metode pemeriksaan 2 menit
Pedoman wawancara pi PENYEBAB SCHIZOPHRENIA PADA ANAK DILIHAT DARI POLA ASUH...
Wawancara dan status psikiatri
Complete Spinal Transections
Skizofrenia Paranoid
Forensik psikiatri
Emosi dan afek kelompok 6
Dokumentasi Keperawatan pada Populasi Khusus
Presentasi kasus jiwa
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Penanganan pasien di igd
Presentasi Kasus - Skizofrenia Paranoid
3. psikiatri anak dan remaja
Slide akreditasi ppk
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...
SOP Administrasi Pemerintahan
Tata cara survey
contoh soal kasus uji kompetensi
Anatomy of pain pathway
Ad

Similar to wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri (20)

PPTX
90100261-82896606-wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri-150510062744-lva1-app68...
PDF
Pemeriksaan status-mental jiwa
PDF
Pemeriksaan status mental
PPTX
gejala dan proses terjadinya gangguan jiwa 4.pptx
PPT
status mental.ppt
DOCX
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
PPTX
Psikologi di rsj bk
PDF
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa
PPTX
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
PPTX
widya.pptx
DOCX
Makalah depresi (6)
DOCX
Makalah depresi (3)
DOCX
Makalah depresi (4)
DOCX
Makalah depresi
DOCX
Makalah depresi (2)
DOCX
Makalah depresi
DOCX
Makalah depresi (5)
PPTX
PPT KEL 6 ASKEP GADAR JIWAa= stike..pptx
DOCX
Panduan koas jiwa (1)
PPT
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt
90100261-82896606-wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri-150510062744-lva1-app68...
Pemeriksaan status-mental jiwa
Pemeriksaan status mental
gejala dan proses terjadinya gangguan jiwa 4.pptx
status mental.ppt
LKK 1 Wawancara Psikotik BARU.docx
Psikologi di rsj bk
Azimatul karimah, assessment dan manajemen gangguan jiwa
PERTEMUAN 5 PROFESI BIDAN MUNA. HARUS DIPERHATIKAN ORANG TUA.pptx
widya.pptx
Makalah depresi (6)
Makalah depresi (3)
Makalah depresi (4)
Makalah depresi
Makalah depresi (2)
Makalah depresi
Makalah depresi (5)
PPT KEL 6 ASKEP GADAR JIWAa= stike..pptx
Panduan koas jiwa (1)
KP 5 Perilaku kekerasan.ppt

Recently uploaded (15)

PPTX
Tugas kuliah presentasi ppt terbaru.pptx
PPTX
PowerPoint Agama Islam Bab 4 Saling Menasihati dalam Islam..pptx
PPTX
Tri Ratna_Ancaman Pagar Laut_Manajemen Budidaya Pesisir_Tugas 1.pptx
PPTX
TWIBBONize .pptx
PDF
Tugas modul 7 luring 2 pembelajaran mendalam.pdf
PDF
DAY 1_Kebijakan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Artifisial.pptx (1).pdf
PPT
kesiapan kelembagaan dan networking pondok pesantren
PPTX
Materi_Saka_Wanabakti_Kemah_Pramuka_2025.pptx
PPTX
Materi Seminar Minat dan Bakat Untuk Siswa.pptx
PDF
Kertas Kerja Modul 4 KP 3 pembelajaran mendalam
PPTX
Konsep Kurikulum.pptxsdDdDdWDwfqfwqfawfWADdw
PPTX
SUMBER SEJARAH.pptxhjhfy46y47gfyrutrjsyi4wueuywy
PPTX
BAB 1.pptxfgjtruuiiyfthrjkittyruriutjryuyiriti
PPTX
KOPERASI DESA KELURAHAN MERAH PUTIH.pptx
PPTX
LK 5.1 Tugas Membuat Mind Map.pptx kepada
Tugas kuliah presentasi ppt terbaru.pptx
PowerPoint Agama Islam Bab 4 Saling Menasihati dalam Islam..pptx
Tri Ratna_Ancaman Pagar Laut_Manajemen Budidaya Pesisir_Tugas 1.pptx
TWIBBONize .pptx
Tugas modul 7 luring 2 pembelajaran mendalam.pdf
DAY 1_Kebijakan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Artifisial.pptx (1).pdf
kesiapan kelembagaan dan networking pondok pesantren
Materi_Saka_Wanabakti_Kemah_Pramuka_2025.pptx
Materi Seminar Minat dan Bakat Untuk Siswa.pptx
Kertas Kerja Modul 4 KP 3 pembelajaran mendalam
Konsep Kurikulum.pptxsdDdDdWDwfqfwqfawfWADdw
SUMBER SEJARAH.pptxhjhfy46y47gfyrutrjsyi4wueuywy
BAB 1.pptxfgjtruuiiyfthrjkittyruriutjryuyiriti
KOPERASI DESA KELURAHAN MERAH PUTIH.pptx
LK 5.1 Tugas Membuat Mind Map.pptx kepada

wawancara-dan-pemeriksaan-psikiatri

  • 1. WAWANCARA (ANAMNESIS) DAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI D I S U S U N O L E H : N A D YA R AT U B A L Q I S A F S R I
  • 2. TUJUAN Menyusun laporan tentang keadaan psikologik dan psikopatologik pasien psikiatri
  • 4. JENIS-JENIS PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan tidak langsung (indirect examination) Autoanamesis Aloanamnesis 2. Pemeriksaan langsung (direct examination) Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis) Pemeriksaan Khusus Psikik - penampilan umum - bidang emosi, afek - bidang pikiran - bidang motorik 3. Pemeriksaan tambahan atau penunjang
  • 5. RIWAYAT PSIKIATRIK Adalah catatan tentang riwayat penyakit, gangguan jiwa, dan riwayat hidup pasien yang diperlukan untuk memahami siapa pasien, dari mana pasien berasal dan perkiraan akan kearah mana pasien selanjutnya pada masa mendatang.
  • 6. ANAMNESIS PSIKIATRI I. Data Pribadi II. Keluhan Utama III. Riwayat Gangguan Sekarang a. Awitan b. Faktor Presipitasi IV. Penyakit atau Gangguan Sebelumnya a. Psikiatrik b. Medik c. Penggunaan Zat
  • 7. ANAMNESIS PSIKIATRI V. Riwayat Hidup a. Prenatal dan Perinatal b. Masa kanak awal (sampai 3 tahun) c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun) d. Masa Remaja e. Masa Dewasa i. Riwayat pekerjaan, perkawinan/berpasangan/pacaran ii. Riwayat pendidikan iii. Riwayat militer iv. Riwayat agama/kehidupan beragama v. Aktivitas sosial dan situasi kehidupan sekarang vi. Riwayat pelanggaran hukum f. Riwayat Psikoseksual g. Riwayat Keluarga h. Impian, Fantasi dan Nilai-nilai
  • 8. Prinsip Wawancara Psikiatrik:  Bina Rapport o Salam o Identitas o Suasana tenang dan nyaman  Tanyakan keluhan utama  Onsetnya  Gejala-gejala lain  DD/  D/ o Psikotik, Mood (depresi, manik, bipolar, cemas)  Cara mengatasi gejala-gejala  Faktor organik (penyakit fisik akut / kronis, obat, penyalahgunaan)  singkirkan faktor organik
  • 9.  Stressor psikososial (Perkawinan, pekerjaan, relasi keluarga,dll)  Biarkan pasien berbicara bebas  observasi komunikasi verbal & non verbal pasien  Pendengar aktif, bicara bahasa yang jelas & mudah dimegerti  Teknik wawancara spesifik (fasilitasi, kejelasan, refleksi, interpretasi, keheningan,dll)  Buat kesimpulan, informasi & edukasi, janji pertemuan berikutnya
  • 10. Lama wawancara : 30 menit sd 1 jam tergantung situasi Psikotik akut, gaduh gelisah, derilium, penyakit medik akut / terminal : lebih singkat
  • 11. Teknik wawancara Fasilitasi (verbal / non verbal) Refleksi isi (mengulang & menyimpulkan) Keheningan (normal, autistic thingking, halusinasi auditorik) Konfrontasi (waham) Interprestasi (jangan terburu-buru tetap seperti pada awal wawancara, pasien depresi, cemas) Menentramkan hati ( verbal / non-verbal) Nasehat (akhir wawancara + sudah terbina raport) Kejelasan (mengulang)
  • 12.  Jangan malu / enggan bertanya ( hal-hal pribadi : seks, perkawinan, ekonomi, bunuh diri : ide / usaha)  Komunikasi verbal &non-verbal (melakukan & observer)  Pendengar & Obeserver yang baik  Status mental (kesadaran, sikap, perilaku / psikomotor, mood/afek, bentuk & isi pikiran, persepsi, bahasa, kognitif)  Pertanyaan terbuka >> tertutup  Teknik wawancara (fasilitasi, refleksi isi, kejelasan,keheningan, dll)  Kehadiran keluarga ( tanya)  Empati
  • 13. EMPATI Memahami / merabarasakan perasaan, pikiran, keinginan pasien tanpa mempengaruhi penilaian objektivitas Tidak mengkritik, menghakimi, memotong pembicaraan, mencela, menghargai Menempatkan diri ditempat pasien sesuai usia, jenis kelamin, pikiran, persepsi, budaya Komunikasi 2 arah (verbal & non-verbal) Kontak mata • Pasien bicara jujur dan nyaman • Psikopatologi muncul • Problem muncul
  • 14. Situasi tempat duduk: Kursi sama tinggi Membuat Catatan: • Untuk alasan medis & hukum • Bantu ingatan terapis tentang pasien • Jangan dilakukan jika ganggu kelancaran wawancara
  • 15. Sign + Symptoms = Syndrome  GANGGUAN MENTAL / JIWA  PPGDJ III / ICD 10 Synopsis Psychiatry Kaplan ONSET PENYAKIT (Kriteria D/) Manifestasi Klinis (Syndrome) Distress & Disability  RTA
  • 16. PSIKOTIK:  Daya Nilai Realita (RTA) ternganggu  Insight / tilikan ternganggu (Grade 1 sd 6)  Judgment ternganggu Manifestasi klinis :  Gejala Positif : oMelebihi & tidak ada pada orang normal Psikomotor stereotipik & aneh, perilaku aneh / kacau ( bicara sendiri, tertawa-tawa tanpa sebab, menari-nari, dll), flight of idea, inkoheren, word salad, waham, preokupasi, fobia, idea bunuh diri, gangguan persepsi, disorientasi  Gejala Negatif: oPerawatan diri buruk, isolasi sosial, mutisme, apatis, autistic (behaviour / thingking), miskin pikir, hipoaktif, negativism.
  • 17. MOOD: DEPRESI Manik Hipomanik Onset 2 minggu 1 minggu ±4 hari Mood Murung sedih Hipertym ↑ ↑ ↑ (euforia, ekspansif, eksaltasi) ↑ Motivasi Anhedonia, miskin isi pikiran, cepat lelah ↑ ↑ ↑ Impulsif, agitasi, boros, flight of idea ↑ Motorik Hipoaktiv / retradasi psikomotor Hipobulia / abulia malas ↑ ↑ ↑ Hiperaktiv Energi berlebih ↑ Vegetatif M / M ↓ /↑ Tidur ↓ / ↑ Seks ↓ / ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ Persepsi Diri Problem Lingkungan (-) (+) ↑ ↑ ↑ Megalomen Histerionik (+) ↑ Megalomen Histerionik Waham / halusinasi Kejar, cemburu, nihilistik, somatik, eritomania Kebesaran, kejar (-)
  • 18. ANXIETAS (6 bulan) Kecuali : gangguan panik  1 bulan  Hiperaktivitas Motorik  rilex (-), distraktibilitas, cepalgia, migren, vertigo, nyeri leher / pundak / otot-otot, gelisah, mondar-mandir, bingung  Peningkatan Otonom  Keringat dingin / panas dingin, palpitasi, diare / konstipasi, mual, mules/konstipasi , muntah, batuk, gatal-gatal, poliuria, tremor, kesemutan, baal, hipotensi ortostatik, pandangan kabur, mulut kering, dll  Kewaspadaan meningkat  tidak bisa konsentrasi, “ pelupa”, insomnia, cemas / khawatir / takut / tegang
  • 21. CHECK LIST KETRAMPILAN WAWANCARA PSIKIATRIK NO. KOMPONEN PENILAIAN SKOR 0 1 2 1. Membina rapport 2. Menanyakan identitas pasien (nama, usia, pekerjaan, pendidikan, status nikah, alamat pasien) 3. Menanyakan keluhan utama (alasan datang berobat) 4. Menunjukkan minat, perhatian dan empati (ekspresi wajah dan intonasi suara ramah, kontak mata, dll) 5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan jelas oleh pasien 6. Memberi respon secara memadai terhadap komunikasi verbal & non-verbal pasien 7. Mampu mendengar secara aktif 8. Menelusuri gejala gangguan jiwa (gejala psikotik, depresi, cemas, manik) 9. Menggali kemungkinan faktor-faktor organik sebagai penyebab atau pencetus keluhan pasien
  • 22. 10. Menggali stressor psikososial (pekerjaan, perkawinan, sosial ekonomi,dll) 11. Menggali riwayat penggunaan obat-obat yang sudah diminum 12. Menyimpulkan dan menutup wawancara Total Skor 0 = Tidak dilakukan 1 = Dilakukan, kurang benar 2 = Dilakukan, dengan benar
  • 24. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL  Bagian dari pemeriksaan status klinis yang menggambarkan jumlah total observasi pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatrik saat wawancara.
  • 25. GARIS BESAR PEMERIKSAAN STATUS MENTAL I. Gambaran umum a.Penampilan b.Perilaku dan aktivitas psikomotor c.Sikap terhadap pemeriksa II. Mood dan Afek a.Mood b.Afek c.Kesesuaian III. Bicara IV. Gangguan persepsi
  • 26. ...LANJUTAN V. Pikiran a. Proses atau bentuk pikiran b. Isi pikiran VII. Sensorium dan Kognotif a. Kesiagaan dan tingkat kecerdasan b. Orientasi c. Daya ingat d. Konsentrasi dan perhatian e. Kapasitas untuk membaca dan menulis f. Kemampuan visuospasial g. Pikiran abstrak h. Sumber informasi dan kecerdasan
  • 27. ...LANJUTAN VII. Pengendalian impuls VIII. Pertimbangan dan tilikan IX. Reliabilitas
  • 28. I. GAMBARAN UMUM a. PENAMPILAN  kesan fisik pasien secara keseluruhan. Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku. Istilah yg digunakan untuk menggambarkan penampilan tampak sehat, sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak- anak, dan kacau. Tanda kecemsan : tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur tegang, mata lebar.
  • 29. b. Perilaku dan aktivitas psikomotor Contoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat, kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia, hiperaktivitas, agitasi, melawan, fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas tangan dan melangkah. c. Sikap terhadap pemeriksa Contoh : bekerjasama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, menggoda, bertahan, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, bermain-main, menyenangkan, mengelak atau berlindung.
  • 30. II. MOOD DAN AFEK a. Mood  emosi yang meresap dan terus- menerus yang mewarnai persepsi seseorang akan dunia. Contoh : depresi, kecewa, mudah marah, cemas, marah meluap-luap, euforik, kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan membingungkan. b. Ekspresi Afektif  respon emosional pasien yang tampak yang disimpulkan pemeriksa dari wajah pasien termasuk jumlah dan macam perilaku ekspresif. Afek digambarkan : dalam rentang normal, terbatas, tumpul dan datar.
  • 31. c. Kesesuaian Kesesuaian respon emosional pasien dapat dipertimbangkan dalam konteks masalah subyektif yang didiskusikan pasien. Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi pikiran, budaya dan keadaan/ suasana pada waktu pemeriksaan.
  • 32. III. BICARA Menggambarkan karakteristik fisik dari berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan kualitasnya. Contoh : senang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon normal terhadap pewawancara. Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton, keras, berbisik, dll.
  • 33. IV. GANGGUAN PERSEPSI Halusinasi dan ilusi  apakah pasien mendengar suara atau melihat bayangan?, apa yang dilihat atau didengar?, dalam keadan bagimana keadaan itu terjadi? Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan terlepas dari diri sendiri dan lingkungan.
  • 34. V. PIKIRAN Contoh gangguan pikiran : a. proses berpikir atau bentuk pikiran o pengendoran asosiasi atau keluar dari jalur o flight of ideas o pikiran berpacu o tangensialitas o sirkumstansialitas o inkoherensi o neologisme o asosiasi bunyi o permainan kata o penghambatan pikiran o pikiran samara-samar.
  • 35. b. Isi pikiran  Waham  Gagasan bunuh diri dan membunuh  Paranoid  Preokupasi  Gagasan menyangkut diri sendiri  Obsesi dan konvulsi  Kemiskinan isi.
  • 36.  Mencari petunjuk fungsi organ organik, intelegensia pasien, kapasitas untuk berpikir abstrak, tingkat tilikan dan pertimbangan. VI. SENSORIUM DAN KOGNISI
  • 37. a. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran Gangguan kesadaran  biasanya menyatakan gangguan otak organik. Tingkat kesadaran pasien : berkabut, somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan identitas lama seringkali disertai perjalanan dan mengembara kelingkungan baru.
  • 38. b. Orientasi • Waktu : perhatikan apakah pasien mampu mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya pasientelah berada di rumah sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan orientasi waktu. • Tempat : perhatikan apakah pasien tahu dimana ia berada. • Orang : perhatikan apakah pasien tahu siapa pemeriksa dan peranan orang-orang yang berhubungan dengannya disekitarnya.
  • 39. c. Daya ingat Fungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi menjadi empat bidang :  Daya ingat jauh (remote memory)  data masa anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari penyakit, masalah pribadi.  Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past memory)  dalam beberapa bulan yang lalu.  Daya ingat yang baru saja (recent memory)  beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam.  Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate retention reccal)  pengukuran rentang angka, kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan 3-5 menit kemudian.
  • 40. d.Konsentrasi dan perhatian Konsentrasi pasien dapat terganggu karena berbagai alasan. Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan, depresi dan stimulasi in ternal. Perhatian dinilai dengan kemampuan berhitung atau meminta pasien mengeja kata secara mundur. e.Kemampuan membaca dan menulis Pasien diminta untuk bereaksi terhadap suatu kalimat dan selanjutnya melakukan apa yang diperintahkan kalimat tersebut. Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana tapi lengkap.
  • 41. f. Kemampuan visuospasial Pasien diminta mencontoh suatu gambar seperti jam atau segilima yang berpotongan. g. Berpikir abstrak Kemampuan pasien untuk berhadapan dengan konsep. h. Sumber informasi dan intelegensia Intelegensia  berhubungan dengan perbendaharaan kata dan sumber pengetahuan umum.
  • 42. VII. PENGENDALIAN IMPULS  Pemeriksaan pengendalian impuls penting dalam memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu pengukuran tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain, misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.
  • 43. VIII. PERTIMBANGAN DAN TILIKAN  Pertimbangan (judgement)  menilai aspek kemampuan pasien dalam pertimbangan sosial.  Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya?  Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya didalam situasi khayalan?  Tilikan  derajat kesadaran dan pengertian pasien mengenai gangguan kesehatan jiwa yang dialami.
  • 44. TINGKAT TILIKAN 1. Penyangkalan penyakit sama sekali. 2. Kesadaran sedikit bhw mereka sakit & membutuhkan bantuan, tp dlm wkt yg bersamaan menyangkal penyakitnya. 3. Terdapat kesadaran bhw mereka sakit tp melemparkan kesalahan pd org lain, pd faktor eksternal/ faktor organik. 4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yg tdk diketahui pd diri sendiri. 5. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit & gejala/ kegagalan dlm penyesuaian sosialnya disebabkan oleh perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tsb untuk pengalaman dimasa dpn. 6. Tilikan emosional yang sesungguhnya : kesadaran emosional tentang motif & perasaan di dalam diri pasien & orang yg penting dlm kehidupan.
  • 45. IX. REALIBILITAS Perkiraan kesan dokter psikiatri pada kebenaran atau kejujuran pasien.