SlideShare a Scribd company logo
5
Most read
TUMOR OTAK
Definisi :
Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak

Klasifikasi Tumor Otak :
   1. Tumor yang berasal dari lapisam otak (meningioma dural)
   2. Tumor yang berkembang didalam / pada syaraf kranial
   3. Tumor yang berasal didalam jaringan otak
   4. Lesi metastatik yang berasal dari bagian tubuh mana saja

Patofisiologi :
        Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan.
Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya
sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu.
        Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor
gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi
apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak
dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada
tumor yang tumbuh paling cepat.
        Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya
bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan
dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi
perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai
darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim
otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal.
        Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor :
bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan
perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya
massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku.
Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum
seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan
perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak,
semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan
serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidrocepalus.
        Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi secara
cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme
kompensasi memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan
oelh karena ity tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme
kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intra kranial, volume cairan
serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan
tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul
bila girus medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh
massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya
kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser
ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medula
oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. Intrakranial yang cepat adalah bradicardi
progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan).

Tanda dan Gejala
Menurut lokasi tumor :
1. Lobus frontalis
   Gangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkah laku
   aneh, sulit memberi argumenatasi/menilai benar atau tidak, hemiparesis, ataksia, dan
   gangguan bicara.
2. Kortek presentalis posterior
   Kelemahan/kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari
3. Lobus parasentralis
   Kelemahan pada ekstremitas bawah
4. Lobus Oksipitalis
   Kejang, gangguan penglihatan
5. Lobus temporalis
   Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah
6. Lobus Parietalis
   Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan
   penglihatan
7. Cerebulum
   Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas esndi

Tanda dan Gejala Umum :
1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk
2. Kejang
3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan kabur, mual, muntah,
   penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
4. Perubahan kepribadian
5. Gangguan memori
6. Gangguan alam perasaa

Trias Klasik ;
- Nyeri kepala
- Papil oedema
- Muntah

Pemeriksaan Diagnostik ;
1. Rontgent tengkorak anterior-posterior
2. EEG
3. CT Scan
4. MRI
5. Angioserebral
Pengkajian :
1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan,
   pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll
2. Riwayat kesehatan :
   - keluhan utama
   - Riwayat kesehatan sekarang
   - Riwayat Kesehatan lalu
   - Riwayat Kesehatan Keluarga
3. Pemeriksaan fisik :
   • Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia, penurunan/kehilangan
      memori, afek tidak sesuai, berdesis
   • Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur
   • Pendnegaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
   • Jantung : bradikardi, hipertensi
   • Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial obstruksi jalan
      nafas, disfungsi neuromuskuler
   • Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes melitus
   • Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi

Diagnosa Keperawatan :
   1. Gangguan pertukaran gas b.d disfungsi neuromuskuler (hilangnya kontrol
      terhadap otot pernafasan ), ditandai dengan : perubahan kedalamam nafasn,
      dispnea, obstruksi jalan nafas, aspirasi.
      Tujuan : Gangguan pertukaran gas dapat teratasi
      Tindakan :
          - Bebaskan jalan nafas
          - Pantau vital sign
          - Monitor pola nafas, bunyi nafas
          - Pantau AGD
          - Monitor penururnan gas darah
          - Kolaborasi O2
   2. Gangguan rasa nyaman, nyer kepla b.d peningkatan TIK, ditndai dengan : nyeri
      kepala terutama pagi hari, klien merintih kesakitan, nyeri bertambah bila klien
      batuk, mengejan, membungkuk
      Tujuan : rasa nyeri berkurang
      Tindakan :
          - pantau skala nyeri
          - Berikan kompres dimana pada area yang sakit
          - Monitor tanda vital
          - Beri posisi yang nyaman
          - Lakukan Massage
          - Observasi tanda nyeri non verbal
          - Kaji faktor defisid, emosi dari keadaan seseorang
          - Catat adanya pengaruh nyeri
          - Kompres dingin pada daerah kepala
          - Gunakan teknik sentuham yang terapeutik
- Observasi mual, muntah
        - Kolaborasi pemberian obat : analgetik, relaksan, prednison, antiemetik
3.   Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai
     dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran
     Tujuan : tidak terjadi cidera
     Tindakan :
        - Identifikasi bahaya potensial pada lingkungan klien
        - Pantau tingkat kesadaran
        - Orientasikan klien pada tempat, orang, waktu, kejadian
        - Observasi saat kejang, lama kejang, antikonvulsi,
        - Anjurkan klien untuk tidak beraktifitas
4.   Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologi, ditandai dengan disorientasi,
     penurunan kesadaran, sulit konsentrasi
     Tujuan : mempertahankan orientasi mental dan realitas budaya
     Tindakan :
        - kaji rentang perhatian
        - Pastikan keluarga untuk membandingkan kepribadian sebelum mengalami
            trauma dengan respon klien sekarang
        - Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf, keberadaan staf sebanyak
            mungkin
        - Jelaskan pentingnya pemeriksaan neurologis
        - Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif
        - Dengarkan klieen dengan penuh perhatian semua hal yang diungkapkan
            klien/keluarga
        - Instruksikan untuk melakukan rileksasi
        - Hindari meninggalkan klien sendiri
5.   Gangguan perfusi serebral b.d hipoksia jaringan, ditandai dengan peningkatan
     TIK, nekrosis jaringan, pembengkakakan jaringan otak, depresi SSP dan oedema
     Tujuan : gangguan perfusi jaringan berkurang/hilang
     Tindakan :
        - Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat
            menyebabkan penurunan perfusi dan potensial peningkatan TIK
        - Catat status neurologi secara teratur, badingkan dengan nilai standart
        - Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
        - Pantau tekanan darah
        - Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan
            dan penglihatan kabur
        - Pantau suhu lingkungan
        - Pantau intake, output, turgor
        - Beritahu klien untuk menghindari/ membatasi batuk, untah
        - Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai
        - Tinggikan kepala 15-45 derajat
6.   Cemas b.d kurang informasi tentang prosedur
     Tujuan : rasa cemas berkuang
     Tindakan :
        - kaji status mental dan tingkat cemas
-   Beri penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejala
-   Jawab setiap pertanyaan dengan penuh perhatian
-   Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan piiran dan perasaan takut
-   Libatkan keluarga dalam perawatan
DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges, E Marylin (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC
2. Engram, Barbara (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta,
   EGC
3. FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Gesapius
4. Reeves C, J, (2001), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, Salemba Medika
5. Suddart, Brunner (2000), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC
6. Ganong, WF, (1996), Fisiologi Kedokteran, Jakarta, EGC
7. Talbot, LA (1997), Pengkajian Keperawatan Kritis, Jakarta, EGC
Pathway :

                                     Causa Unknown/Idiopatik



                                                     Tumor Otak




         Penekanan Jaringan Otak                                                  Bertambahnya massa




             Invasi Jar. Otak        Nekrosis Jar. Otak                          Penyerapan Cairan Tumor



         Kerusakan Jar. Neuron       Gangguan Suplai Darah          Hipoksia Jaringan     Obstruksi Vena


                                                                     Ggn Perfusi Jar.
                                               GgnFungsi Otak                               Oedema
         Kejang      Gangguan Neurologis
                           Fokal

                                                  Disorientasi          Hidrochepalus
                                                                                          Peningkatan TIK
1. Aspirasi sekresi       Defisit Neurologis
2. Obstruksi jln nafas
3. Dispnea
                                                                   Perub. Proses pikir
4. Henti Nafas
5. Perub. Pola Nafas
                                                                                             Herniasi Ulkus

  Gangguan Pertukaran Gas                                        Bradikardi progresif
                                                                 Hipertensi sistemik
                                                                 Ggn pernafasan              Mensesefalon
                                                                                             tertekan

                                                                       Bicara Terganggu
  Ancaman Kematian                                                     Berdesis, afasia      Ggn Kesadaran



         Cemas             Resti Cedera                          Ggn Komunikasi verbal



                                                                 Mual – muntah
                                                                 Papiloedema
                                                                 Pandangan Kabur
                                                                 Penurunan Fungsi Pendengaran
                    Ggn. Rasa Nyaman                             Nyeri Kepala
Pathway :

                                     Causa Unknown/Idiopatik



                                                     Tumor Otak




         Penekanan Jaringan Otak                                                  Bertambahnya massa




             Invasi Jar. Otak        Nekrosis Jar. Otak                          Penyerapan Cairan Tumor



         Kerusakan Jar. Neuron       Gangguan Suplai Darah          Hipoksia Jaringan     Obstruksi Vena


                                                                     Ggn Perfusi Jar.
                                               GgnFungsi Otak                               Oedema
         Kejang      Gangguan Neurologis
                           Fokal

                                                  Disorientasi          Hidrochepalus
                                                                                          Peningkatan TIK
1. Aspirasi sekresi       Defisit Neurologis
2. Obstruksi jln nafas
3. Dispnea
                                                                   Perub. Proses pikir
4. Henti Nafas
5. Perub. Pola Nafas
                                                                                             Herniasi Ulkus

  Gangguan Pertukaran Gas                                        Bradikardi progresif
                                                                 Hipertensi sistemik
                                                                 Ggn pernafasan              Mensesefalon
                                                                                             tertekan

                                                                       Bicara Terganggu
  Ancaman Kematian                                                     Berdesis, afasia      Ggn Kesadaran



         Cemas             Resti Cedera                          Ggn Komunikasi verbal



                                                                 Mual – muntah
                                                                 Papiloedema
                                                                 Pandangan Kabur
                                                                 Penurunan Fungsi Pendengaran
                    Ggn. Rasa Nyaman                             Nyeri Kepala
Pathway :

                                     Causa Unknown/Idiopatik



                                                     Tumor Otak




         Penekanan Jaringan Otak                                                  Bertambahnya massa




             Invasi Jar. Otak        Nekrosis Jar. Otak                          Penyerapan Cairan Tumor



         Kerusakan Jar. Neuron       Gangguan Suplai Darah          Hipoksia Jaringan     Obstruksi Vena


                                                                     Ggn Perfusi Jar.
                                               GgnFungsi Otak                               Oedema
         Kejang      Gangguan Neurologis
                           Fokal

                                                  Disorientasi          Hidrochepalus
                                                                                          Peningkatan TIK
1. Aspirasi sekresi       Defisit Neurologis
2. Obstruksi jln nafas
3. Dispnea
                                                                   Perub. Proses pikir
4. Henti Nafas
5. Perub. Pola Nafas
                                                                                             Herniasi Ulkus

  Gangguan Pertukaran Gas                                        Bradikardi progresif
                                                                 Hipertensi sistemik
                                                                 Ggn pernafasan              Mensesefalon
                                                                                             tertekan

                                                                       Bicara Terganggu
  Ancaman Kematian                                                     Berdesis, afasia      Ggn Kesadaran



         Cemas             Resti Cedera                          Ggn Komunikasi verbal



                                                                 Mual – muntah
                                                                 Papiloedema
                                                                 Pandangan Kabur
                                                                 Penurunan Fungsi Pendengaran
                    Ggn. Rasa Nyaman                             Nyeri Kepala
Pathway :

                                     Causa Unknown/Idiopatik



                                                     Tumor Otak




         Penekanan Jaringan Otak                                                  Bertambahnya massa




             Invasi Jar. Otak        Nekrosis Jar. Otak                          Penyerapan Cairan Tumor



         Kerusakan Jar. Neuron       Gangguan Suplai Darah          Hipoksia Jaringan     Obstruksi Vena


                                                                     Ggn Perfusi Jar.
                                               GgnFungsi Otak                               Oedema
         Kejang      Gangguan Neurologis
                           Fokal

                                                  Disorientasi          Hidrochepalus
                                                                                          Peningkatan TIK
1. Aspirasi sekresi       Defisit Neurologis
2. Obstruksi jln nafas
3. Dispnea
                                                                   Perub. Proses pikir
4. Henti Nafas
5. Perub. Pola Nafas
                                                                                             Herniasi Ulkus

  Gangguan Pertukaran Gas                                        Bradikardi progresif
                                                                 Hipertensi sistemik
                                                                 Ggn pernafasan              Mensesefalon
                                                                                             tertekan

                                                                       Bicara Terganggu
  Ancaman Kematian                                                     Berdesis, afasia      Ggn Kesadaran



         Cemas             Resti Cedera                          Ggn Komunikasi verbal



                                                                 Mual – muntah
                                                                 Papiloedema
                                                                 Pandangan Kabur
                                                                 Penurunan Fungsi Pendengaran
                    Ggn. Rasa Nyaman                             Nyeri Kepala

More Related Content

PPTX
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
PPTX
Askep osteoporosis pd lansia
PPT
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
DOC
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
DOCX
Pemeriksaan fisik
PPT
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
PPTX
Aspek Anamnesis Pasien Nyeri Ulu Hati
PPT
Teori virginia henderson adl
Asuhan keperawatan pada klien dengan batu ginjal
Askep osteoporosis pd lansia
Model dan konsep dasar keperawatan jiwa
Pengkajian Sistem Muskuloskeletal
Pemeriksaan fisik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Aspek Anamnesis Pasien Nyeri Ulu Hati
Teori virginia henderson adl

What's hot (20)

PPT
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
DOC
Sp isolasi sosial
DOC
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
DOCX
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
PPTX
Asuhan keperawatan diare pada anak
PPTX
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
PPT
Abses paru by dr.Yanuarman
PPTX
Peran perawat dalam pengobatan
PPTX
Fisiologi Kardiovaskular
DOC
Lp tb paru
PPTX
Stomatitis
DOCX
206432773 case-varicella-kulkel-1
PPT
Askep Glomerulonefritis
DOCX
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
DOCX
Nilai normal tanda tanda vital
DOCX
Laporan kasus gastritis
PPTX
Atresia ani
DOC
DOCX
Asuhan keperawatan diare
PPTX
Rematoid arthritis shb
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Sp isolasi sosial
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
Asuhan keperawatan diare pada anak
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Abses paru by dr.Yanuarman
Peran perawat dalam pengobatan
Fisiologi Kardiovaskular
Lp tb paru
Stomatitis
206432773 case-varicella-kulkel-1
Askep Glomerulonefritis
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Nilai normal tanda tanda vital
Laporan kasus gastritis
Atresia ani
Asuhan keperawatan diare
Rematoid arthritis shb
Ad

Similar to Askep tumor otak (20)

DOC
Askep space occupying lession ( sol )
PPTX
Klp 2 sistem neurologi
DOC
Askep stroke non hemoragik
PPT
Neuro geriatri
PPTX
RTF
Askep stroke non hemoragik
DOCX
Askep stroke2
PPTX
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
PPT
Askep Pada Klien Dengan Stroke Non Haemoragic.ppt
PDF
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
PDF
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
PPT
Askep_CVA YANG DIALAMI BANYAK SEKALI ORANG
PPTX
PPT GADAR trtrtetertgertgertgetgtgerterte.pptx
PPT
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
PPT
Askep vertigo.pptHGFHGFHJGHJGHJHGJGHJGHJGHJGH
PPTX
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Askep space occupying lession ( sol )
Klp 2 sistem neurologi
Askep stroke non hemoragik
Neuro geriatri
Askep stroke non hemoragik
Askep stroke2
ASKEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN A DENGAN KASUSPTIK (1).pptx
Askep Pada Klien Dengan Stroke Non Haemoragic.ppt
Patofisiologi kelainan sistem persarafan
1.1. b. Perdarahan intrakranial, CKB.pdf
Askep_CVA YANG DIALAMI BANYAK SEKALI ORANG
PPT GADAR trtrtetertgertgertgetgtgerterte.pptx
Kelompok 1 strok akademi keperawatan makassar
Askep vertigo.pptHGFHGFHJGHJGHJHGJGHJGHJGHJGH
Asuhan keperawatan neuromaakustik
Ad

More from Stiawan Akbar (19)

DOCX
DOC
Pathways stroke
DOC
Askep tumor medula spinalis
TXT
Askep saraf
DOC
Askep penurunan kesadaran
DOC
Askep migrain
DOC
Askep meningitis
DOC
Askep low back pain
DOC
Askep hernia nukleus pulposus
DOC
Askep chefalgia
DOC
Askep stroke hemorhagic
DOC
DOC
Askep eritroderma
TXT
Askep kulit
DOC
Askep pemfigus vulgaris
RTF
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
RTF
Askep abses paru
RTF
Askep ablasio retina
RTF
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
Pathways stroke
Askep tumor medula spinalis
Askep saraf
Askep penurunan kesadaran
Askep migrain
Askep meningitis
Askep low back pain
Askep hernia nukleus pulposus
Askep chefalgia
Askep stroke hemorhagic
Askep eritroderma
Askep kulit
Askep pemfigus vulgaris
Askep adult respiratory distress syndrom (ards)
Askep abses paru
Askep ablasio retina
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura

Askep tumor otak

  • 1. TUMOR OTAK Definisi : Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak Klasifikasi Tumor Otak : 1. Tumor yang berasal dari lapisam otak (meningioma dural) 2. Tumor yang berkembang didalam / pada syaraf kranial 3. Tumor yang berasal didalam jaringan otak 4. Lesi metastatik yang berasal dari bagian tubuh mana saja Patofisiologi : Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat. Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal. Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidrocepalus. Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari/berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oelh karena ity tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intra kranial, volume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim. Kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. Herniasi timbul bila girus medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. Kompresi medula
  • 2. oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. Intrakranial yang cepat adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan). Tanda dan Gejala Menurut lokasi tumor : 1. Lobus frontalis Gangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkah laku aneh, sulit memberi argumenatasi/menilai benar atau tidak, hemiparesis, ataksia, dan gangguan bicara. 2. Kortek presentalis posterior Kelemahan/kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari 3. Lobus parasentralis Kelemahan pada ekstremitas bawah 4. Lobus Oksipitalis Kejang, gangguan penglihatan 5. Lobus temporalis Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah 6. Lobus Parietalis Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan 7. Cerebulum Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas esndi Tanda dan Gejala Umum : 1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk 2. Kejang 3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan kabur, mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia. 4. Perubahan kepribadian 5. Gangguan memori 6. Gangguan alam perasaa Trias Klasik ; - Nyeri kepala - Papil oedema - Muntah Pemeriksaan Diagnostik ; 1. Rontgent tengkorak anterior-posterior 2. EEG 3. CT Scan 4. MRI 5. Angioserebral
  • 3. Pengkajian : 1. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan, alamat, penanggung jawab, dll 2. Riwayat kesehatan : - keluhan utama - Riwayat kesehatan sekarang - Riwayat Kesehatan lalu - Riwayat Kesehatan Keluarga 3. Pemeriksaan fisik : • Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia, penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis • Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur • Pendnegaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi • Jantung : bradikardi, hipertensi • Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler • Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes melitus • Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi Diagnosa Keperawatan : 1. Gangguan pertukaran gas b.d disfungsi neuromuskuler (hilangnya kontrol terhadap otot pernafasan ), ditandai dengan : perubahan kedalamam nafasn, dispnea, obstruksi jalan nafas, aspirasi. Tujuan : Gangguan pertukaran gas dapat teratasi Tindakan : - Bebaskan jalan nafas - Pantau vital sign - Monitor pola nafas, bunyi nafas - Pantau AGD - Monitor penururnan gas darah - Kolaborasi O2 2. Gangguan rasa nyaman, nyer kepla b.d peningkatan TIK, ditndai dengan : nyeri kepala terutama pagi hari, klien merintih kesakitan, nyeri bertambah bila klien batuk, mengejan, membungkuk Tujuan : rasa nyeri berkurang Tindakan : - pantau skala nyeri - Berikan kompres dimana pada area yang sakit - Monitor tanda vital - Beri posisi yang nyaman - Lakukan Massage - Observasi tanda nyeri non verbal - Kaji faktor defisid, emosi dari keadaan seseorang - Catat adanya pengaruh nyeri - Kompres dingin pada daerah kepala - Gunakan teknik sentuham yang terapeutik
  • 4. - Observasi mual, muntah - Kolaborasi pemberian obat : analgetik, relaksan, prednison, antiemetik 3. Resiko tinggi cidera b.d disfungsi otot sekunder terhadap depresi SSP, ditandai dengan : kejang, disorientasi, gangguan penglihatan, pendengaran Tujuan : tidak terjadi cidera Tindakan : - Identifikasi bahaya potensial pada lingkungan klien - Pantau tingkat kesadaran - Orientasikan klien pada tempat, orang, waktu, kejadian - Observasi saat kejang, lama kejang, antikonvulsi, - Anjurkan klien untuk tidak beraktifitas 4. Perubahan proses pikir b.d perubahan fisiologi, ditandai dengan disorientasi, penurunan kesadaran, sulit konsentrasi Tujuan : mempertahankan orientasi mental dan realitas budaya Tindakan : - kaji rentang perhatian - Pastikan keluarga untuk membandingkan kepribadian sebelum mengalami trauma dengan respon klien sekarang - Pertahankan bantuan yang konsisten oleh staf, keberadaan staf sebanyak mungkin - Jelaskan pentingnya pemeriksaan neurologis - Kurangi stimulus yang merangsang, kritik yang negatif - Dengarkan klieen dengan penuh perhatian semua hal yang diungkapkan klien/keluarga - Instruksikan untuk melakukan rileksasi - Hindari meninggalkan klien sendiri 5. Gangguan perfusi serebral b.d hipoksia jaringan, ditandai dengan peningkatan TIK, nekrosis jaringan, pembengkakakan jaringan otak, depresi SSP dan oedema Tujuan : gangguan perfusi jaringan berkurang/hilang Tindakan : - Tentukan faktor yang berhubungan dengan keadaan tertentu, yang dapat menyebabkan penurunan perfusi dan potensial peningkatan TIK - Catat status neurologi secara teratur, badingkan dengan nilai standart - Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana - Pantau tekanan darah - Evaluasi : pupil, keadaan pupil, catat ukuran pupil, ketajaman pnglihatan dan penglihatan kabur - Pantau suhu lingkungan - Pantau intake, output, turgor - Beritahu klien untuk menghindari/ membatasi batuk, untah - Perhatikan adanya gelisah meningkat, tingkah laku yang tidak sesuai - Tinggikan kepala 15-45 derajat 6. Cemas b.d kurang informasi tentang prosedur Tujuan : rasa cemas berkuang Tindakan : - kaji status mental dan tingkat cemas
  • 5. - Beri penjelasan hubungan antara proses penyakit dan gejala - Jawab setiap pertanyaan dengan penuh perhatian - Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan piiran dan perasaan takut - Libatkan keluarga dalam perawatan
  • 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Doenges, E Marylin (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC 2. Engram, Barbara (1998), Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC 3. FKUI, Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Gesapius 4. Reeves C, J, (2001), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, Salemba Medika 5. Suddart, Brunner (2000), Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta, EGC 6. Ganong, WF, (1996), Fisiologi Kedokteran, Jakarta, EGC 7. Talbot, LA (1997), Pengkajian Keperawatan Kritis, Jakarta, EGC
  • 7. Pathway : Causa Unknown/Idiopatik Tumor Otak Penekanan Jaringan Otak Bertambahnya massa Invasi Jar. Otak Nekrosis Jar. Otak Penyerapan Cairan Tumor Kerusakan Jar. Neuron Gangguan Suplai Darah Hipoksia Jaringan Obstruksi Vena Ggn Perfusi Jar. GgnFungsi Otak Oedema Kejang Gangguan Neurologis Fokal Disorientasi Hidrochepalus Peningkatan TIK 1. Aspirasi sekresi Defisit Neurologis 2. Obstruksi jln nafas 3. Dispnea Perub. Proses pikir 4. Henti Nafas 5. Perub. Pola Nafas Herniasi Ulkus Gangguan Pertukaran Gas Bradikardi progresif Hipertensi sistemik Ggn pernafasan Mensesefalon tertekan Bicara Terganggu Ancaman Kematian Berdesis, afasia Ggn Kesadaran Cemas Resti Cedera Ggn Komunikasi verbal Mual – muntah Papiloedema Pandangan Kabur Penurunan Fungsi Pendengaran Ggn. Rasa Nyaman Nyeri Kepala
  • 8. Pathway : Causa Unknown/Idiopatik Tumor Otak Penekanan Jaringan Otak Bertambahnya massa Invasi Jar. Otak Nekrosis Jar. Otak Penyerapan Cairan Tumor Kerusakan Jar. Neuron Gangguan Suplai Darah Hipoksia Jaringan Obstruksi Vena Ggn Perfusi Jar. GgnFungsi Otak Oedema Kejang Gangguan Neurologis Fokal Disorientasi Hidrochepalus Peningkatan TIK 1. Aspirasi sekresi Defisit Neurologis 2. Obstruksi jln nafas 3. Dispnea Perub. Proses pikir 4. Henti Nafas 5. Perub. Pola Nafas Herniasi Ulkus Gangguan Pertukaran Gas Bradikardi progresif Hipertensi sistemik Ggn pernafasan Mensesefalon tertekan Bicara Terganggu Ancaman Kematian Berdesis, afasia Ggn Kesadaran Cemas Resti Cedera Ggn Komunikasi verbal Mual – muntah Papiloedema Pandangan Kabur Penurunan Fungsi Pendengaran Ggn. Rasa Nyaman Nyeri Kepala
  • 9. Pathway : Causa Unknown/Idiopatik Tumor Otak Penekanan Jaringan Otak Bertambahnya massa Invasi Jar. Otak Nekrosis Jar. Otak Penyerapan Cairan Tumor Kerusakan Jar. Neuron Gangguan Suplai Darah Hipoksia Jaringan Obstruksi Vena Ggn Perfusi Jar. GgnFungsi Otak Oedema Kejang Gangguan Neurologis Fokal Disorientasi Hidrochepalus Peningkatan TIK 1. Aspirasi sekresi Defisit Neurologis 2. Obstruksi jln nafas 3. Dispnea Perub. Proses pikir 4. Henti Nafas 5. Perub. Pola Nafas Herniasi Ulkus Gangguan Pertukaran Gas Bradikardi progresif Hipertensi sistemik Ggn pernafasan Mensesefalon tertekan Bicara Terganggu Ancaman Kematian Berdesis, afasia Ggn Kesadaran Cemas Resti Cedera Ggn Komunikasi verbal Mual – muntah Papiloedema Pandangan Kabur Penurunan Fungsi Pendengaran Ggn. Rasa Nyaman Nyeri Kepala
  • 10. Pathway : Causa Unknown/Idiopatik Tumor Otak Penekanan Jaringan Otak Bertambahnya massa Invasi Jar. Otak Nekrosis Jar. Otak Penyerapan Cairan Tumor Kerusakan Jar. Neuron Gangguan Suplai Darah Hipoksia Jaringan Obstruksi Vena Ggn Perfusi Jar. GgnFungsi Otak Oedema Kejang Gangguan Neurologis Fokal Disorientasi Hidrochepalus Peningkatan TIK 1. Aspirasi sekresi Defisit Neurologis 2. Obstruksi jln nafas 3. Dispnea Perub. Proses pikir 4. Henti Nafas 5. Perub. Pola Nafas Herniasi Ulkus Gangguan Pertukaran Gas Bradikardi progresif Hipertensi sistemik Ggn pernafasan Mensesefalon tertekan Bicara Terganggu Ancaman Kematian Berdesis, afasia Ggn Kesadaran Cemas Resti Cedera Ggn Komunikasi verbal Mual – muntah Papiloedema Pandangan Kabur Penurunan Fungsi Pendengaran Ggn. Rasa Nyaman Nyeri Kepala